Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 31/10/2014, 09:10 WIB

KOMPAS.com -
Demensia atau gangguan otak yang menimbulkan kerusakan progresif pada sistem saraf memang lebih banyak diderita kaum pria. Tapi penelitian terbaru menyebut, jumlah wanita yang meninggal karena penyakit ini jauh lebih besar dibanding dengan serangan jantung.

Penyakit ini diklaim membunuh hampir 32.000 jiwa pertahun dan melebihi penyakit jantung. Sementara bagi pria penyakit ini termasuk dalam pembunuh peringkat ketiga terbesar.

Beberapa ciri demensia antara lain penurunan daya ingat, penalaran, menilai, serta berbahasa. Awam biasa menyebut kondisi ini dengan pikun, meski sebenarnya keduanya berbeda. Orang yang demensia bisa kehilangan kemampuan melakukan tugas yang mendasar, seperti makan, berbicara, atau buang air.

Proporsi kematian penderita demensia wanita di Inggris naik dari 11,5% pada 2012 menjadi 12,2% di tahun 2013. Para ahli percaya bahwa kenaikan tersebut diakibatkan dari kesadaran yang lebih baik mengenai penyakit tersebut dan pencatatan dokter terhadap bukti kematian penderita.

Walaupun sejumlah obat dapat memperlambat kerusakan memori yang disebabkan demensia, namun sampai sekarang belum ada tindakan medis atau obat untuk menyembuhkan demensia. (Eva Erviana)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com