Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bidan Masih Jadi Kepercayaan Perempuan untuk Kesehatan Reproduksi

Kompas.com - 21/10/2024, 18:00 WIB
Lusia Kus Anna

Editor

KOMPAS.com - Bidan memiliki peran yang sangat penting di sepanjang daur kehidupan perempuan dan menyediakan layanan yang lengkap, mulai dari perencanaan keluarga, persalinan, hingga memberi edukasi terkait kesehatan ibu dan anak.

Dengan lebih dari 398.000 bidan tersebar di berbagai wilayah, dari kota hingga desa terpencil, bidan punya peran dalam menjaga kesehatan masyarakat di Indonesia.

Kepercayaan masyarakat terhadap bidan juga tinggi. Menurut Riset Kesehatan Dasar 2018, sekitar 82,5 persen pelayanan kesehatan diberikan oleh bidan.

"Bidan adalah sahabat perempuan di sepanjang daur kehidupan kesehatan reproduksi perempuan. Kami ingin menyampaikan kepada masyarakat bahwa layanan di klinik Bidan itu dekat, tanpa antre, nyaman, tepercaya, dan terjangkau," ungkap Ketua Umum PP Ikatan Bidan Indonesia, Dr. Ade Jubaedah.

Ia menjelaskan, ada sejumlah keuntungan memeriksakan kesehatan reproduksi ke bidan. Pertama adalah lokasi praktik bidan yang dekat dengan tempat tinggal. Selain itu, pelayanan di bidan juga lebih cepat dan efisien, sehingga pasien tidak perlu menunggu lama.

Kelebihan utama dari bidan adalah menawarkan pelayan yang lebih nyaman dan personal. Kelebihan ini juga yang menjadi alasan Ika, seorang ibu dari Jakarta, yang memilih melahirkan kedua anaknya di bidan.

Baca juga: Optimalkan Peran Bidan dalam Layanan KB

"Pengalaman dua kali melahirkan ke bu bidan, pendekatannya selalu personal sehingga selama persalinan merasa nyaman," katanya di sela acara Pertemuan Ilmiah Tahunan IBI di Jakarta (17/10/2024).

Selain itu, biaya layanan yang ditawarkan oleh bidan cenderung lebih terjangkau, menjadikannya pilihan yang tepat bagi semua kalangan masyarakat.

Meningkatkan kompetensi

Seiring dengan perkembangan regulasi kesehatan di Indonesia, nidan juga dihadapkan pada
berbagai tantangan untuk tetap memberikan pelayanan yang berkualitas.

"Tantangan dalam mematuhi standar layanan kesehatan yang lebih ketat harus diimbangi dengan peningkatan keahlian dan kompetensi bidan, serta memastikan bahwa layanan kesehatan tetap terjangkau bagi seluruh masyarakat," kata Ade.

Penguatan kapasitas dan kompetensi bidan, lanjut Ade, merupakan salah satu syarat agar bidan bisa berperan dalam menurunkan angka kematian ibu dan bayi di Indonesia.

Baca juga: Jokowi Soroti Tingginya Angka Kematian Ibu dan Anak di Indonesia

Sebagai upaya menjaga kesehatan ibu dan anak, saat ini IBI bersama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) memiliki program Tim Pendamping Keluarga. Program ini menekankan bahwa bidan sebagai koordinator tim pendamping keluarga memiliki tugas mengawal kesehatan reproduksi calon pengantin.

”Ada 200 tim pendamping keluarga yang tersebar di seluruh Indonesia. Bidan sebagai koordinator dibantu kader keluarga berencana dan kader kesehatan. Saat antenatal care, bidan melakukan skrining, deteksi, dan kolaborasi terkait eliminasi HIV serta sifilis,” kata Ade.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau