Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 10/11/2014, 17:07 WIB

KOMPAS.com - Jika Anda berjalan melewati lorong di apotik, Anda akan menemukan berbagai merek suplemen yang mengklaim bisa meningkatkan kekebalan tubuh, meningkatkan energi, menurunkan kolesterol, hingga mencerahkan kulit.

Walau berbagai produk tersebut menawarkan banyak manfaat, tapi Anda juga harus sadar bahwa berolahraga dan menjaga pola makan yang sehat juga tak boleh ditinggalkan. Sayangnya banyak orang yang merasa sudah aman setelah rutin mengonsumsi suplemen.

Faktanya, cukup banyak suplemen yang beredar mengandung zat-zat terlarang seperti steroid atau sildenafil. Malah, dua pertiga produk yang ditarik dari peredaran oleh FDA sudah kembali lagi ke rak 6 bulan kemudian.

Berbeda dengan obat, suplemen memang tidak harus membuktikan keamanan produk dan keampuhannya sebelum dijual ke pasaran. Dan sebagian besar penelitian menunjukkan, cukup banyak produk yang tidak bisa menyediakan informasi keamanan. Tetapi, suplemen selalu dianggap sebagai produk yang aman.

Berikut beberapa panduan untuk membeli suplemen yang aman dan dapat dipercaya :

1. Berhati-hati
Produk suplemen yang dianalisa dalam studi JAMA terutama 3 jenis produk suplemen olahraga, pelangsing, dan peningkat gairah seksual, perlu diwaspadai. Beberapa produk pelangsing ternyata mengandung sibutramin, obat mirip amfetamin, yang telah dilarang di AS, Asia, dan Eropa.

2. Selektif memilih toko
Agen toko obat, apotik, dan toko khusus suplemen biasanya bertindak lebih cepat untuk menarik barang yang ditarik dari peredaran.

3. Hati-hati tawaran harga murah
Analisa yang dilakukan tim di Universitas Minnesota terhadap 6 jenis produk herbal menunjukkan, makin mahal harga suplemen, makin tepat dosis yang mereka pakai sesuai standar yang ditetapkan.

4. Jauhi suplemen Tiongkok
Lemahnya regulasi dan praktik produksi yang buruk di Tiongkok menyebabkan kemungkinan produk mereka terkontaminasi dengan zat seperti timah.

5. Periksa tanda USP yang telah terverifikasi
Jika terdapat verifikasi USP, (perusahaan nonprofit US Pharmacopeia) berarti produk tersebut mengandung bahan sesuai yang tercantum dan tidak mengandung kadar kontaminan yang terlarang.

6. Cari informasi di situs terpercaya
Anda dapat membaca lembar fakta suplemen dari National Institutes of Healthy Office of Dietary Supplement. Perhatikan produk-produk yang mendapat peringatan dari FDA.

7. Konsultasi dengan ahlinya
Konsultasilah dengan apoteker atau dokter Anda untuk mengetahui efek samping atau interaksi obat.  

8. Hindari bahan-bahan yang meragukan
Ada empat bahan yang terkait dengan efek samping yang serius, serta tidak sepadan dengan risikonya:
1. Kava. Bahan ini telah dilaporkan menyebabkan kerusakan hati.
2. Bitter Jeruk. Bahan ini mengandung syndephrine kimia, yang telah dikaitkan dengan serangan jantung dan stroke pada orang sehat ketika dikonsumsi sendiri atau dikombinasikan dengan kafein.
3. Contaminated L-Tryptophan. Bahan ini terkait dengan reaksi neurotoksik.
4. Chromium. Ketika digunakan secara berlebihan, dapat mengakibatkan anemia atau bahkan gagal ginjal. (Eva Erviana)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau