JAKARTA, KOMPAS.com — Plt Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama berharap, Jakarta bisa menjadi kota yang membuat warganya lebih sehat. Terlebih lagi, menurut dia, sebagian besar warga kota Jakarta bergaya hidup tidak sehat dan sering stres.
"Kebanyakan harus bangun pagi untuk berangkat kerja sehingga tak punya waktu olahraga. Sore pulang kantor pun mampir ke kafe dan minum minuman yang manis," katanya dalam acara Indonesia Diabetes Leadership Forum yang diadakan oleh PT Novo Nordisk Indonesia di Jakarta, Kamis (13/11/2014).
Lamanya waktu yang dihabiskan oleh warga kota di jalan akibat kemacetan, menurut dia, bisa diatasi dengan membangun transportasi massal yang bagus. Namun, hal tersebut membutuhkan proses yang cukup lama.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, menurut pria yang lebih akrab disapa Ahok itu, saat ini sedang membangun taman-taman yang bisa membuat warga dapat berkegiatan sekaligus memperhatikan kesehatannya.
"Taman adalah tempat komunitas berkumpul. Nantinya, taman seperti ini akan ada di setiap RW dan dikelola oleh ibu-ibu PKK. Sambil menikmati taman, warga akan diedukasi tentang pencegahan penyakit," ujarnya.
Tantangan dari program tersebut menurut dia adalah mahalnya harga tanah di Jakarta. "Makanya, kami juga berencana membeli rumah di sekitar masjid atau rumah ibadah untuk diubah menjadi taman, menjadi ruang publik," katanya.
Selain taman komunitas, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga berharap bisa mengetahui status kesehatan warganya. Untuk itu, saat ini, mereka sedang mencoba membangun klinik kesehatan di sekitar pasar. Klinik tersebut akan menyasar ibu-ibu dari kelas menengah ke bawah yang hampir setiap hari ke pasar.
"Mereka ke pasar setiap hari mungkin karena tidak punya kulkas di rumah. Nah, sambil belanja, kita cek kesehatan mereka. Inginnya, nanti bisa periksa HIV/AIDS, diabetes, dan juga penyakit jantung," paparnya.
Ahok mengatakan, ia ingin setiap warga Jakarta sehat secara jasmani dan rohani. "Suka tidak suka, Jakarta akan menjadi yang terdepan dalam pasar bebas nanti. Makanya, kita butuh warga yang sehat agar bisa unggul," tandasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.