Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/11/2014, 13:00 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis


KOMPAS.com - Dalam sebuah survei yang dilakukan para dokter obgyn dan sebuah majalah kesehatan wanita terungkap bahwa pengetahuan wanita mengenai anatomi tubuhnya sangatlah rendah. Misalnya saja tentang siklus menstruasi. Sebagian besar wanita hanya mengetahui bahwa menstruasi adalah sesuatu yang rutin dialami setiap bulan karena sel telur tidak dibuahi.

Padahal, ada banyak hormon yang mempengaruhi terjadinya siklus haid.  Hormon-hormon reproduksi yang bergejolak dapat berpengaruh pada periode menstruasi, kesuburan, dan hasrat untuk bercinta. Nah, apa saja sih hormon-hormon itu?

1. Estrogen
Estrogen pada level yang stabil dapat meningkatkan gairah seks dan sistem kekebalan tubuh. Hormon ini mengirimkan sinyal kepada sel tubuh, dari payudara menuju tulang.

Namun, jika jumlah estrogen berlebihan, maka akan menyebabkan PMS, masalah dalam kesuburan, hingga kanker payudara. Adapun bila kadar estrogen terlalu sedikit, Anda dapat terkena risiko pengeroposan tulang atau osteoporosis. Untuk menyeimbangkan kadar estrogen, disarankan untuk menjaga berat badan.

2. Progesteron
Mengatur kadar hormon progesteron penting bagi kesuburan Anda. Hormon ini pun dapat berefek pada pola tidur yang solid. Selain itu, hormon progesteron juga dapat berdampak pada rentensi air pada tubuh, hingga konstipasi.  Untuk menyeimbangkan kadar hormon progesteron dalam tubuh, Anda disarankan untuk secara rutin melakukan aktivitas meditasi. Tidak perlu lama-lama, lima menit per hari saja cukup.

3. Testosteron
Tidak hanya pada pria, hormon androgen pada wanita pun dapat mendukung pembuahan secara teratur dan libido. Akan tetapi, jika kadar hormon ini terlalu tinggi, akan berdampak pada munculnya jerawat, ketombe, atau munculnya rambut di area-area yang tak normal. Kelebihan hormon ini juga sangat terkait dengan obesitas.

4. Prolaktin
Hormon ini diproduksi di otak dan memiliki fungsi untuk mengatur pelepasan sel telur dan menstimulasi produksi ASI pada ibu baru. Namun, jika kadarnya berlebih, gairah seks Anda akan terganggu dan memunculkan gejala yang mirip dengan gejala menopause.

Namun, pada masa pasca melahirkan, kadar prolaktin yang normal dapat menurunkan berat badan Anda. Untuk menyeimbangkannnya, tidurlah secara teratur selama tujuh hingga delapan jam setiap malam. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com