JAKARTA, KOMPAS.com – Membersihkan upil atau kotoran hidung dengan jari tangan sering menjadi kebiasaan banyak orang. Upil adalah ingus kering atau mucus kering yang memang mengganggu hidung. Tetapi sebenarnya cara membersihkan yang tepat bukan mengoreknya dengan tangan.
Dokter spesialis Telinga Hidung Tenggorokan (THT) Rusdian Utama Roeslan mengatakan cara sehat untuk membersihkan upil adalah dengan mencuci hidung seperti saat berwudhu. Caranya dengan menghirup air pelan-pelan ke hidung, kemudian menghembuskannya.
Cara mudah lainnya adalah dengan menyemprotkan nasal saline atau larutan garam ke dalam lubang hidung.
“Harus dicuci hidungnya pakai nasal saline. Paling bagus itu, jangan dikorek pakai tangan,” terang Rusdian dalam diskusi di Jakarta, Rabu (3/12/2014).
Menurut Rusdian, kini telah banyak dijual produksi botol semprot nasal saline. Saat membersihkannya dengan alat semprot, lakukanlah dengan duduk dan dan kepala agak maju ke depan. Hidung pun akan lebih bersih.
Jika menggunakan jari tangan, risikonya adalah penularan virus atau bakteri ke hidung. Sebab, tangan adalah salah satu sumber kuman penyakit jika tidak mencucinya pakai sabun. Anda berisiko terkena penyakit seperti flu.
“Kalau Anda bekerja di lingkungan yang banyak orang sedang flu, kemudian memegang tombol pintu bekas orang flu, bisa ikut kena flu. Itu (mengupil) kan kebiasaan, tapi tidak dianjurkan,” jelas Rusdian.
Selain itu, mengupil terlalu keras juga berisiko membuat hidung berdarah bagi orang yang lapisan mukosa dalam hidungnya tipis
Produksi kotoran di hidung pun sulit kita hindari. Menurut Rusdian, ada sejumlah penyebab banyaknya produksi upil di hidung. Diantaranya, saat udara di lingkungan terlalu kering. Hidung akhirnya tidak bisa menghasilkan produksi kelenjar cukup banyak sehingga ingus mengeras. Produksi upil yang berlebihan biasanya juga dialami seseorang yang baru saja menjalani operasi sinus.
“Setelah operasi dianjurkan memberi kelembaban dengan mencuci hidung anda sehari 6 kali,” kata Rusdian.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.