1. Tekanan psikologis
Sebuah studi Australia menemukan bahwa pria yang duduk lebih dari 6 jam perhari saat bekerja memiliki kemungkinan 90 persen mengalami distres psikologis, misalnya saja merasa kelelahan, cemas, merasa tak berdaya, dan kurang istirahat. Hubungan antara banyak duduk dan stres tersebut nyata terlihat meski para peneliti memasukkan faktor aktivitas fisik.
Hubungan antara gaya hidup sedentari dan efek kesehatan mental ini belum diketahui, tapi seringkali orang yang secara psikologis tidak sehat cenderung hidup kurang aktif dan gaya hidup sedentari berpengaruh secara langsung pada apa yang kita pikirkan.
2. Meningkatkan risiko kanker
Beberapa penelitian menemukan, orang yang duduk untuk periode cukup lama setiap harinya beresiko 24 persen menderita kanker kolon. Risikonya bahkan lebih besar lagi pada orang yang terbiasa makan siang di meja kerjanya.
Saat kita duduk maka kita tak akan melakukan aktivitas fisik ringan, seperti berdiri atau berjalan, yang sebenarnya bisa meningkatkan pembakaran kalori. Jika Anda kurang bergerak, ditambah lagi tak menjaga pola makan, lama kelamaan Anda bisa kegemukan dan meningkatkan risiko pertumbuhan kanker.
3. Meningkatkan kadar gula darah
Berhati-hatilah jika setiap hari Anda duduk lebih dari 5 jam. Studi menyebutkan, orang yang duduk hampir 9 jam setiap hari mengalami peningkatan kadar insulin dan glukosa.
4. Membuat sel darah lebih lengket
Dalam studi yang dilakukan di Denmark diketahui, orang-orang yang pekerjaannya duduk statis, misalnya sopir bis atau operator alat konstruksi berat, memiliki risiko lebih besar menderita penyumbatan pembuluh darah yang berbahaya. Duduk dalam posisi statis akan mengurangi sirkulasi darah sehingga darah lebih mudah tersumbat.
5. Nyeri punggung
Anda pasti sering mengeluhkan badan pegal dan punggung sakit setiap malam sepulang bekerja. Postur tubuh yang keliru saat duduk dan mengetik yang berlangsung terus menerus tentu akan memberikan tekanan pada sendi tertentu. Tak heran jika Anda merasakan nyeri punggung.