JAKARTA, KOMPAS.com - Walaupun jumlah penderita AIDS dari tahun ke tahun mengalami penurunan, namun angka penularan virus HIV justru terus meningkat.
Direktur Eksekutif Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Inang Winarso memaparkan, pada tahun 2012 orang dengan HIV/AIDS (ODHA) di Indonesia mencapai 6747 orang. Kemudian, pada tahun 2013 turun menjadi 6266 orang dan tahun 2014 (data hingga bulan September) sebanyak 1876 orang.
Adapun untuk penularan virus HIV, pada 2012 sebanyak 21511 orang dan tahun 2013 meningkat jadi 29037. Sedangkan tahun 2014 (data hingga September) sebanyak 22869 orang.
"HIV/AIDS ini menjadi salah satu masalah serius. Penularan HIV tahun 2014 belum diketahui pasti apakah menurun atau meningkat, sebab datanya baru sampai bulan September," ujar Inang dalam diskusi media di kantor PKBI, Jakarta, Kamis (15/1/2015).
Inang menjelaskan, penularan HIV terbanyak bukan dari penjaja seks. Mereka yang rentan terinfeksi HIV justru para ibu rumah tangga yang sehari-harinya lebih banyak di rumah.
Berdasarkan data yang dimiliki PKBI, mereka yang tertular HIV yaitu ibu rumah tangga sebanyak 6539 orang. Jumlah ini tiga kali lipat lebih tinggi dibanding penjaja seks yaitu 2052 orang.
Menurut Inang, para ibu rumah tangga ini kebanyakan tertular dari suaminya ketika melakukan hubungan seksual. Selain itu, bisa saja dari sang suami yang masih menggunakan narkoba suntik.
"Virus bukan lagi di lokalisasi, tapi bisa di kamar rumah masing-masing. Bisa terjadi karena laki-laki membeli seks," kata Inang
Untuk itu, tes HIV bagi wanita dan laki-laki harus dilakukan. Tes HIV berguna untuk deteksi dini agar penanganan lebih baik. Bagi ibu hamil, tes HIV juga diperlukan untuk mencegah penularan baru. Jika ibu hamil terinfeksi HIV, bayi yang dikandungnya jiga berpotensi tertular. Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.