Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 03/02/2015, 12:10 WIB
EditorLusia Kus Anna

KOMPAS.com - Diabetes dan obesitas mungkin adalah penyakit orang modern yang saat ini makin banyak jumlah penderitanya. Para ahli menyarankan agar kita mewaspadai asupan gula karena si manis ini adalah penyebab utama diabetes dan obesitas.

"Kalori dalam gula jauh lebih berbahaya," kata peneliti dalam laporan risetnya yang diterbitkan dalam Mayo Clinic Proceedings.

Tim peneliti melakukan tinjauan literatur untuk menentukan apakah ada bahan-bahan tertentu yang jauh lebih berbahaya dibanding yang lainnya dalam hal menyebabkan diabetes. Penelitian itu juga dimaksudkan untuk melihat apakah semua kalori itu sama.

Untuk melakukannya, mereka melihat efek karbohidrat dari kalori yang serupa. Mereka membandingkan antara pati, glukosa murni dan laktosa pada gula tambahan seperti sukrosa dan fruktosa, yang terdapat secara alami dalam buah. Tetapi kebanyakan orang mengkonsumsi karbohidrat itu sebagai pemanis, misalnya sirup jagung yang tinggi fruktosa dan biasanya ditambahkan ke dalam makanan dan minuman.

Mereka menemukan bahwa menambahkan gula dalam makanan dan minuman akan memberikan dampak yang lebih membahayakan. Fruktosa dikaitkan dengan memburuknya tingkat insulin dalam tubuh dan menyebabkan toleransi glukosa, yang merupakan faktor penentu kondisi pra-diabetes.

Kebiasaan mengasup gula akan menyebabkan penimbunan lemak berbahaya pada bagian perut. Timbunan lemak viseral di bagian perut adalah  penanda bagi kondisi kesehatan yang buruk, seperti masalah peradangan dan tekanan darah tinggi. "Studi ini jelas menunjukkan bahwa gula adalah penyebab utama dalam masalah diabetes," kata  James J. DiNicolantonio, seorang ilmuwan penelitian kardiovaskular di Saint Luke Mid America Heart Institute.

DiNicolantonio dan rekannya mengatakan pedoman diet yang ada sekarang berbahaya karena merekomendasikan tingkat konsumsi gula yang tidak sehat.

The Institute of Medicine menyebutkan, 25 persen dari total kalori yang kita konsumsi berasal dari gula, dan 2010 Dietary Guidelines for Americans mengatakan 19  persen kalori dari gula tambahan masih disarankan.

Pedoman itu sangat jauh dari rekomendasi American Heart Association, yang membatasi tak lebih dari 6 sendok teh gula per hari untuk wanita dan 9 sendok teh gula untuk pria. WHO sendiri mengusulkan gula tambahan bisa menghasilkan sampai 5 persen dari total kalori harian seseorang.

"Studi yang kami lakukan menunjukkan, jika asupan gula kita mencapai  18 persen, dibandingkan dengan hanya 5 persen dari total kalori, maka ada peningkatan dua kali lipat terjadinya prediabetes dan diabetes," katanya.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman:
Sumber Healthland
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+