Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Labu, Membuat Awet Muda Sampai Menyehatkan Prostat

Kompas.com - 04/02/2015, 07:15 WIB

KOMPAS.com -  Buah labu identik dengan perayaan Halloween di Amerika Serikat. Sementara itu di Indonesia, buah labu sering dijumpai dalam sajian kolak. Ternyata, buah dengan warna khas oranye atau kuning ini kaya akan manfaat bagi tubuh manusia.

Labu memiliki banyak manfaat bagi kesehatan, terutama vitamin dan nutrisi yang banyak dikandungnya. Bahkan, pada zaman dahulu suku Indian menggunakan biji labu sebagai obat sakit perut.

Ada beberapa manfaat yang dapat Anda rasakan dari mengonsumsi buah labu:

1. Lebih awet muda.
Buah labu mengandung banyak sekali vitamin A dan antioksidan yang  berfungsi mencegah penuaan dini. Proses pembaruan sel-sel kulit dan produksi kolagen meningkat, sehingga mampu mencerahkan dan menghaluskan kulit.

2. Menurunkan berat badan.
Bagi Anda yang ingin menurunkan berat badan tidak ada salahnya mengonsumsi buah ini. Labu yang dimasak-direbus tanpa garam hanya mengandung 50 kalori. Selain itu, kandungan kolesterol dan sodiumnya sangat rendah. Labu juga memiliki serat fiber yang kompleks, sehingga proses mencernanya lebih lama dan perut pun tak gampang cepat lapar.

3. Mempengaruhi seks pria.
Tak hanya daging buahnya, biji labu juga bermanfaat. Kandungan zinc dalam biji labu dapat meningkatkan imunitas dan perkembangan sel tubuh. Bagi para pria, zinc berguna mempengaruhi kesuburan, kadar testosteron, dan kesehatan sperma.

4. Meningkatkan kesehatan prostat.
Bagi Anda yang bermasalah dengan kesehatan prostat, biji labu dapat menjadi pilihan. Konsumsi biji labu secara rutin mampu mengatasi masalah prostat berkat kandungan pyhtosterols di dalamnya. Zat ini membantu mengecilkan pembesaran prostat.

5. Mengusir parasit dalam usus.
Biji labu yang digiling mampu menyingkirkan parasit dalam usus. Penduduk asli Amerika menggunakannya untuk pengobatan tradisional mereka. Di Afrika, bahan ini sedang digunakan untuk mengobati cacing pita.
 
Labu bisa Anda konsumsi dengan berbagai cara. Misalnya merebus, memanggang, atau mengombinasikannya dengan sayuran lain. (Purwandini Sakti Pratiwi)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau