Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 07/03/2015, 09:00 WIB

KOMPAS.com - Walau pada satu tahun pelaksaan program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) belum berjalan baik, tapi tingkat pengetahuan dan kepercayaan masyarakat terhadap program ini cukup tinggi.

Berdasarkan survei yang dilaksanakan oleh Ipsos Indonesia terhadap 1000 responden di Jabodetabek, Surabaya, Medan, Bandung, dan Makasar, pada akhir tahun 2014 lalu, diketahui 41 persen responden sudah merasakan kebermanfaatan dari JKN karena pelayanan kesehatan menjadi lebih terjangkau dan akses terhadap pelayanan kesehatan yang lebih baik pun meningkat.

Domy Halim Country Manager Ipsos Business Consulting Indonesia, mengatakan bahwa JKN merupakan harapan besar bagi masyarakat Indonesia untuk bisa mengakses pelayanan kesehatan yang sudah lama dinantikan. Mereka juga menaruh harapan yang tinggi pada program pemerintah ini.

Menurut data, 74 persen responden percaya bahwa kualitas pelayanan di Puskesmas atau rumah sakit akan membaik di kemudian hari setelah implementasi program JKN oleh BPJS Kesehatan.

Sebanyak 80 persen yang menjawab tersebut diantaranya justru berasal dari wilayah luar Jawa yang memiliki potensi lebih tinggi mengalami isu-isu hambatan yang dapat terjadi seperti minimnya kualitas dan kuantitas fasilitas kesehatan, anggaran kesehatan yang rendah, hingga sosialisasi program yang tidak seintensif di wilayah pulau Jawa.

Meski demikian, masih ditemukan responden yang tidak mengetahui adanya program JKN (24 persen). Angka ini didominasi oleh Kota Makassar di mana sebanyak 47 persen dari total responden di kota ini tidak mengetahui adanya program yang berada di bawah kontrol BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Kesehatan) tersebut.

"Fakta masih banyaknya masyarakat yang belum mengetahui implementasi JKN dan manfaat program tersebut merupakan indikasi bahwa masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan dalam implementasi program JKN," kata Domy dalam siaran pers yang diterima Kompas.com.

Selain itu, melonjaknya jumlah peserta JKN ternyata belum bisa diimbangi dengan penyediaan fasilitasn kesehatan dan tenaga dokter. Kenyataan di berbagai fasilitas kesehatan, pasien harus mengantre panjang di beberapa rumah sakit di daerah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau