Pria berusia 42 tahun tersebut mengalami kejadian tersebut karena penisnya selip dan "menabrak" perineum (area di antara anus dan organ vital) pasangannya.
Menurut dokter, pria tersebut mengalami sobekan di batang penis pada bagian tunica albuginea, area yang membantu mengalirkan darah ke corpus cavernosa (jaringan lunak seperti spons yang akan terisi darah) sehingga terjadi ereksi.
Sobekan tersebut terjadi di selubung corpus cavernosa sehingga darah langsung mengalir keluar dan menyebabkan pembengkakan. Darah lalu mengalir melalui saluran kencing.
Saat ia dibawa ke rumah sakit, dokter langsung melakukan operasi. Menurut dokter, kejadian patah pada penis bisa menyebabkan pria menjadi impoten karena jaringan parut yang disebut fibrous plaque terbentuk di penis.
Efek samping lain dari kejadian tersebut adalah penis menjadi bengkok dan merusak saraf di area genital.
Beruntung, pria tersebut segera mendapat pertolongan. Sekitar 3-4 bulan setelah operasi, ia bisa melakukan ereksi dan tidak ada bengkok di organ tersebut.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.