JAKARTA, KOMPAS.com — Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia melalui program Nusantara Sehat akan mengirim ratusan tenaga kesehatan ke daerah perbatasan di seluruh Indonesia. Rekrutmen tenaga kesehatan telah dilakukan secara online dan saat ini memasuki seleksi tahap kedua.
“Tahun ini kita fokusnya ke perbatasan dulu. Mereka akan disebar di 120 puskesmas di daerah perbatasan dan kepulauan terluar di 44 kabupaten dari 15 provinsi,” terang Kepala Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan (PPSDM) Kementerian Kesehatan Usman Sumantri di Gedung Pusdiklat Aparatur Badan PPSDM Kesehatan, Kemenkes RI, Jakarta, Selasa (17/3/2015).
Cukup banyak tenaga kesehatan yang mendaftar menjadi tim Nusantara Sehat pada angkatan pertama ini. Pendaftar dari seluruh Indonesia mencapai 6671 tenaga kesehatan dan mereka yang lolos seleksi tahap I yaitu 630 orang. Sebanyak 630 orang itu pun mengikuti seleksi tahap II di Jakarta.
“Dari 630 orang itu kita saring lagi. Kita ambil yang berkompeten saja,” lanjut Usman.
Mereka akan bekerja secara tim dengan anggota tim sebanyak 9 orang. Tenaga kesehatan yang menjadi tim Nusantara sehat yaitu, dokter umum, dokter gigi, perawat, bidan, tenaga gizi, tenaga kesehatan lingkungan, ahli teknologi laboratorium medik atau analis kesehatan, tenaga kefarmasian, dan kesehatan masyarakat. Mereka akan ditugaskan di wilayah perbatasan selama 2 tahun.
Kemenkes menargetkan sekitar 960 tenaga kesehatan akan disebar di daerah pada tahun ini. Sebelum diberangkatkan ke daerah, mereka akan diberi pembekalan khusus. Bahkan, Kemenkes juga bekerja sama dengan TNI Angkatan Laut untuk memberikan bekal pertahanan selama di laut.
Sebab, mereka bukan dikirim ke daerah yang akses jalannya mudah. Mereka akan menempati daerah perbatasan seperti di Kapuas, Kalimantan Barat, yang berbatasan dengan Malaysia; Papua yang berbatasan dengan Papua Niugini; hingga Indonesia Timur yang berbatasan dengan Timor Timur.
Setelah melewati tahap seleksi, mereka rencananya akan disebar ke daerah perbatasan pada April 2015. Penempatan pun ditentukan oleh Kementerian Kesehatan.
Nusantara Sehat diharapkan dapat menekan angka kematian ibu dan bayi, menurunkan angka penyakit tidak menular, serta menerapkan pola hidup bersih dan sehat di masyarakat.
“Dengan Nusantara Sehat ini, penekanannya lebih pada promotif dan preventif. Dilakukan secara tim dengan tenaga kesehatan lain,” kata Usman.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.