Kondisi ini ternyata umum terjadi. Sebuah penelitian menemukan, setengah dari perempuan akan mengalaminya ketika menginjak usia 50 tahun. Ini bisa terjadi lebih awal saat pubertas, sekitar usia 12 tahun, atau di usia dewasa sekitar 40 tahun.
Apakah Anda saat ini mengalami penipisan rambut atau mencurigai akan mengalaminya dalam beberapa tahun ke depan, penting untuk mempersenjatai diri dengan pengetahuan yang diperlukan sehingga Anda tahu apa yang diharapkan, lalu bagaimana memperlambat prosesnya.
Ada tujuh fakta tentang pola rambut rontok pada perempuan yang patut diketahui:
1. Pengaruh genetika
Profesor dermatologi dari Stanford School of Medicine, Anthony Oro menjelaskan bahwa tiap helai rambut pada kepala memiliki sel-sel yang memiliki instruksi khusus untuk seberapa panjang atau pendek untuk menumbuhkan rambut.
Itu mengapa rambut di bagian atas kepala tumbuh lebih panjang daripada (misalnya) alis mata karena mereka jelas memiliki instruksi pertumbuhan rambut yang berbeda.
"Itu adalah program genetika yang diberikan pada Anda saat lahir," kata Oro.
Sel-sel tersebut juga secara genetik menentukan angka kapan mereka bisa menumbuhkan rambut baru, menumbuhkan jumlah tertentu per bulannya. Kemudian rambut berhenti tumbuh, rontok, dan biasanya diganti dengan yang baru.
Dengan adanya pola kebotakan pada perempuan, rambut baru yang tumbuh menjadi lebih pendek, mengecilkan jumlah rambut, hingga membuat rambut seluruhnya terlihat lebih tipis.
2. Tandanya berbeda dengan laki-laki
Pola kebotakan pada laki-laki secara tipikal dimulai dengan penipisan garis rambut seperti air pasang yang surut, lalu membentuk seperti huruf M atau U. Namun pada perempuan, garis rambut jarang dipengaruhi.
Sebaliknya, mungkin Anda melihat bahwa belahan rambut Anda terlihat lebih luas dari sebelumnya. Hal itu disebabkan oleh penipisan rambut di bagian atas kulit kepala. Dalam beberapa kasus, penipisan juga bisa menyerang di dekat pelipis. Jarang terjadi bahwa rambut rontok menyebabkan kebotakan total pada perempuan, tidak seperti laki-laki.
3. Rambut menipis, makin kurang berkilau
Rambut yang menipis juga membuat kering dan menjadi kurang berkilau. "Bagian luar dari folikel rambut akan lebih tipis dan tidak menyimpan banyak kelembaban, rambut pun menjadi kering," terang Oro.
Rambut menjadi lebih rapuh dan rentan terhadap matahari, sehingga jadi mudah patah. Anda juga akan kehilangan kutikula luar folikel rambut sepanjang waktu, mengakibatkan rambut terlihat kusam.
4. Menopause mempercepat rambut rontok
Selama menopause, keseimbangan hormon laki-laki dan perempuan mulai hilang.
"Hormon estrogen menurun dan kelenjar adrenal memompa lebih banyak hormon laki-laki," kata Oro.
Hormon laki-laki, salah satunya dihydrotestosterone, memperpendek sel pertumbuhan rambut hingga memproduksi rambut yang lebih tipis dan pendek, serta memperlambat formasi rambut baru untuk mengganti rambut yang rontok.
5. Pengaruh makanan
Rendahnya tingkat hormon, kekurangan zat besi, gizi buruk, sinar ultraviolet, dan bahan kimia (meluruskan atau memutihkan rambut) bisa mempercepat kerontokan rambut, membuat penipisannya makin terlihat.
6. Tidak banyak perawatan efektif
Pengobatan topikal untuk kerontokan rambut yang disetujui oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) Amerika Serikat yaitu minoxidil, yang mencegah helai rambut dari penipisan dan membantu menumbuhkan rambut di pangkal kulit kepala. Dua persen konsentrasinya direkomendasikan bagi perempuan.
"Itu memperlambat waktunya. Jika Anda berhenti menggunakan obat itu, waktunya akan terus berjalan," ujar Ono.
7. Rawat rambut dengan tepat
Oro menyarankan untuk konsumsi makanan sehat dan menerapkan pola makan seimbang untuk menutrisi rambut. Tak hanya itu, Anda perlu melindunginya dari matahari dengan mengenakan topi atau menyemprot sunscreen rambut.
Ia juga menghimbau agar menghindari perawatan kimia keras yang dapat merusak rambut rapuh, serta gunakan shampoo lembut dan kondisioner yang bisa memberi kelembaban yang dibutuhkan, serta membuat rambut kembali berkilau.
Meskipun tahap-tahap tersebut tidak bisa membalikkan penipisan rambut, itu akan membantu menjaga rambut yang dimiliki dan membantu mencegah kerontokan lebih parah di masa mendatang. (Purwandini Sakti Pratiwi)