Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 01/04/2015, 10:50 WIB

KOMPAS.com - Tren gaya hidup sehat diikuti juga dengan maraknya berbagai gadget atau alat-alat kesehatan canggih. Misalnya saja, Fitbits, Polar loop, atau Flex bands.

Alat tersebut bisa membantu memantau tingkat aktivitas fisik, detak jantung, bahkan ada alat yang memanfaatkan gelombang otak sehingga membantu kita lebih rileks.

Jika dilihat dari Consumer Electronics Show 2015 (pameran dagang elektronik terbesar di dunia), gadget atau alat kesehatan masih akan meramaikan pasar. Data di AS menunjukkan, penjualan alat kesehatan diperkirakan naik dari 4 juta USD hingga menjadi 8 juta USD pada tahun 2018.

Kehadiran alat-alat tersebut diklaim bisa meningkatkan motivasi seseorang untuk hidup aktif. Data yang dikumpulkan juga dengan mudah dimasukkan dalam aplikasi di ponsel pintar dan dijadikan laporan dalam kurun waktu tertentu.

Editor-in-chief majalah Engadget, Michael Gorman mengatakan bahwa kita akan melihat lebih banyak produk serupa tahun ini, terutama pakaian bermuatan sensor untuk fitnes dan head-band untuk meditasi.

"Ada semacam head-band EEG yang mudah dipakai, banyak orang membuat perangkat lunaknya untuk membantu Anda menenangkan pikiran dan menjaga Anda tetap fokus," kata Gorman.

Sementara itu pakaian bersensor sebenarnya bukan hal baru, namun Gorman memprediksi kita akan melihat produk ini lebih banyak daripada tahun sebelumnya.

Selain itu akan ada produk pendatang baru berupa pakaian yang diproduksi Athos. Pakaian ini didesain untuk melacak pergerakan otot dan pengerahan tenaga. Baju gym dengan sumbu untuk keringat ini meliputi fitur seperti 14 sensor otot-gerakan, 2 sensor detak jantung, dan 2 sensor pernapasan.

Sensor tersebut akan disinkronisasikan lewat Bluetooth melalui smartphone untuk membantu Anda berlatih lebih efisien di bagian yang tepat dan menghindari cedera.

"Saya hanya latihan beban memakai beban yang ringan, namun mudah untuk melihat otot mana yang bekerja paling keras, dan untuk memperbaiki posisi ketika saya terlalu membebani satu sisi tubuh saya atau kembali pada otot pembantu," jelas penulis Jeremy Kaplan dalam situs Digital Trends.

Kaos kaki Sensoria's Smart Sock menyediakan fungsi yang bisa membantu Anda menjaga rute lari, tingkat aktivitas, dan jarak tempuh. Tujuannya adalah memperbaiki cara berlari dan mencegah cedera  yang mungkin terjadi.

Latihan bagi otak

Prediksi lainnya dari Gorman yaitu headband EEG, sebuah alat yang pernah dibuat untuk spesialis tidur, peneliti otak, dan ilmuwan laboratorium. Alat ini menggunakan sensibilitas elektrik yang melacak gelombang otak yang bisa menenangkan Anda.

Perangkat lain, yakni NeuroSky MindWave headset, bekerja dengan beragam aplikasi pihak ketiga yang memungkinkan Anda menggunakan gelombang otak untuk memainkan game, mengontrol perangkat dunia nyata, dan meditasi lebih efektif.

Program aplikasi dari NeuroSky disebut dapat meringankan kecemasan, mengontrol gejala ADHD, dan bahkan mengurangi gejala gangguan lambung tertentu seperti sindrom iritasi usus besar.

Bagaimana dengan efek sampingnya? Ternyata alat-alat ini hanya membaca gelombang otak, sehingga tidak mempengaruhi atau mengendalikan otak.

Perangkat seperti Muse dan MindWave dibuat berangkat dari hasil penelitian yang menunjukkan meditasi dan kesadaran bermanfaat positif bagi tubuh dan otak.

Meditasi diketahui dapat mengurangi tekanan darah, kecemasan dan depresi, dan rasa sakit. Manfaat lainnya, mampu meningkatkan keseimbangan, kemampuan manajemen stres, dan tidur.

Walau meditasi telah lama dipraktekkan, namun para pembuat perangkat canggih ini mengklaim teknologi mereka akan membantu Anda melakukannya lebih cepat dan mudah.
Gorman menyebutkan pemanfaatan alat untuk meditasi tersebut secara luas mungkin masih butuh waktu. Tapi, seiring dengan perkembangan perangkat lunak dan kesempurnaan teknologi, dalam beberapa waktu mendatang alat ini akan menarik bagi pasar.

Produk dengan kategori serupa yang juga mendapat perhatian di acara pameran elektronik tersebut adalah tempat tidur pintar. Ada dua pendatang utama dari pasar ini, yaitu ReST Smart Bed dan SleepIQ System dari Sleep Number.

Kedua matras tersebut membuat lapisan kain dengan sensor pintar yang ada di dalamnya, yang dapat menyampaikan data tidur ke aplikasi di ponsel untuk melacak kualitas tidur, serta menyesuaikan kantong udara di kasur dengan posisi tidur Anda secara nyata.

Sebenarnya seberapa efektifkah alat-alat tersebut untuk membuat kita lebih sehat?
Survei internet lebih dari 6.000 orang yang dilakukan oleh Endeavour Partners pada tahun 2013 menemukan bahwa 1 dari 10 orang Amerika memiliki alat canggih ini, setengahnya membeli alat pelacak kebugaran yang sudah tidak digunakan, serta sepertiganya berhenti menggunakannya dalam waktu 6 bulan.

Manfaatnya

Faktanya, sampai saat ini belum ada penelitian ilmiah jangka panjang yang membuktikan manfaat dari alat-alat canggih tersebut.

Terlepas dari itu, dokter dari Emory University, Sharon Bergquist mengatakan bahwa dia sering merekomendasikan beberapa jenis alat pelacak atau aplikasi kebugaran ketika ia berusaha membuat pasien melakukan perubahan gaya hidup.

"Sebagai dokter, kami selalu mencari alat bantu untuk memotivasi dan meyakinkan pasien untuk mencapai tujuan mereka," terang Bergquist.

Pelatih kebugaran asal Atlanta, Amerika Serikat, Robert Dothard juga percaya bahwa alat-alat ini bisa membantu orang-orang termotivasi berolahraga.

"Ini seperti babysitter besar. Saya mendapat data waktu terkini. Klien bisa mengirimkannya lewat e-mail, saya bisa mencetaknya dan menjadikannya sebagai catatan permanen mereka. Itu membuat saya mengetahui apa yang mereka lakukan ketika tidak berlatih dengan saya," akunya.

Dari beragam alat bantu kebugaran canggih tersebut, Dothard mengatakan bahwa hanya ada satu hal pasti, yakni mereka hanya akan berguna bila Anda menggunakannya.

"Ada banyak sekali alat yang bagus di luar sana, dan ada beberapa yang mungkin butuh bantuan, namun alat itu hanyalah umpan balik. Saya selalu mengatakan kepada klien bahwa alat terbaik adalah alat yang digunakan," katanya. (Purwandini Sakti Pratiwi)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com