Para ilmuwan dari Swedia membuktikannya dengan menganalisis 10.000 keluarga yang memiliki anak-anak berusia 2-14 tahun. Peneliti mengamati apakah terdapat konflik keluarga, kehilangan keluarga, hingga masalah sosial.
Sebanyak 58 anak pun didiagnosis diabetes tipe 1. Menurut peneliti, banyak di antara mereka yang terpengaruh peristiwa di masa lalu yang kurang baik.
Sementara itu, penelitian dari Linkoping University menyatakan bahwa penyebab diabetes tipe 1 biasanya dimulai dari sistem kekebalan tubuh yang membunuh sel-sel beta di pankreas. Akibatnya, pankreas tidak bisa memproduksi insulin, yaitu hormon untuk mengatur gula darah menjadi energi.
Mereka menduga bahwa peristiwa buruk di masa kecil dapat mempengaruhi sel-sel beta tersebut. Hormon stres yang meningkat kemudian akan membuat tubuh semakin resistensi insulin. Faktor lainnya yaitu, infeksi virus, pola makan, berat badan lahir dan berat badan awal.
Studi ini pun menyimpulkan bahwa peristiwa buruk selama 14 tahun pertama kehidupan seseorang dapat menjadi faktor risiko. Namun, perlu penelitian lebih lanjut untuk menentukan kapan kondisi stres dapat memengaruhi autoimun.
Di sisi lain, faktor genetik tetap menjadi faktor utama yang membuat anak-anak 12 kali lipat lebih berisiko diabetes tipe 1. Bagi yang tidak berisiko diabetes tipe 1, jagalah pola makan agar tidak terkena diabetes tipe 2.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.