Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/07/2013, 11:38 WIB
Unoviana Kartika

Penulis


KOMPAS.com - Tak bedanya dengan orang dewasa, anak-anak juga bisa didiagnosis terkena diabetes. Bulan Juni dan Juli merupakan waktu dimana diabetes pada anak paling banyak dijumpai.

"Bulan Juni dan Juli diabetes pada anak paling banyak ditemukan karena bulan-bulan itu adalah musim liburan sekolah," papar dokter anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Rumah Sakit dr. Cipro Mangunkusumo (FKUI/RSCM) Aman B. Pulungan dalam diskusi tertajuk "Cegah Obesitas pada Anak dan Remaja, Mulai Konsumsi Buah dan Sayur Secara Teratur Sejak Dini" di Jakarta, Kamis (18/7/2013).

Diabetes terdiri dari dua tipe. Diabetes tipe 1 disebabkan oleh kerusakan pankreas sehingga produksi insulin (hormon yang mengatur gula darah) berkurang. Sedangkan tipe 2 disebabkan oleh resistensi insulin yang berarti insulin cukup, namun tidak bekerja dengan baik dalam mengontrol gula darah.

Diabetes tipe 1 dapat terjadi pada anak sejak lahir karena kerusakan pankreas bisa saja terjadi saat pembentukan organ tersebut. Sementara diabetes tipe 2 umumnya terjadi bagi mereka yang mengalami obesitas dan dulu hanya ditemukan pada orang dewasa.

Namun belakangan, diabetes tipe 2 banyak juga ditemukan pada anak dan remaja. Menurut American Diabetes Association tahun 2010, prevalensi anak dan remaja yang menderita diabetes mencapai 0,22 persen, dan diperkirakan meningkat setiap tahunnya.

Gaya hidup yang tidak sehat yang diterapkan sejak usia anak-anak meningkatkan kecenderungan anak untuk mengalami obesitas. Dan obesitas pada anak ternyata juga dapat meningkatkan risiko diabetes tipe 2.

Liburan, ujar Aman, merupakan saat-saat dimana gaya hidup rentan menjadi tidak sehat. Pola makan yang menjadi tidak teratur dan cenderung banyak camilan, serta kurang bergerak menyebabkan berat badan cepat meningkat.

Maka Aman menyarankan, meskipun sedang musim liburan, pola makan sehat dan olahraga harus tetap dilakukan.

"Rumusnya 5-2-1-0, yaitu lima kali konsumsi buah dan sayur setiap harinya, membatasi aktivitas menatap layar seperti TV, komputer, atau video games dua jam atau kurang, satu jam aktivitas fisik setiap hari, dan 20 menit olahraga paling tidak tiga kali seminggu, dan nol konsumsi gula. Perbanyak air tanpa gula tambahan," papar staf pengajar endokrinologi anak di FKUI/RSCM ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau