ASI juga mengandung zat kekebalan tubuh dari ibu yang dapat melindungi bayi dari berbagai penyakit. Sayangnya, sering kali pemberian ASI selama 6 bulan pertama dicampur dengan susu formula. Alasannya, ASI sudah tidak keluar dari payudara ibu atau tidak cukup memenuhi kebutuhan bayi.
Pengajar Departemen Ilmu Gizi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) Sandra Fikawati mengatakan, hal itu sering terjadi karena kurangnya pengetahuan ibu hamil mengenai manfaat luar biasa dari pemberian ASI eksklusif.
"Banyak yang ternyata tidak tahu pentingnya ASI eksklusif. Setelah tahu, kemudian menyesal. Saya tidak mau banyak ibu-ibu menyesali tindakannya," kata Fika dalam acara peluncuran buku Gizi Ibu dan Bayi di FKM UI, Depok, Jawa Barat, Rabu (13/5/2015).
Menurut Fika, semua ibu bisa memberikan ASI eksklusif dengan lancar jika asupan gizinya baik sejak mengandung maupun setelah melahirkan. Setiap ibu pun harus memiliki niat yang kuat untuk tetap memberikan ASI eksklusif dan tetap berusaha ketika ASI mulai sulit keluar.
"Jangan ketika ASI tidak keluar langsung memberikan bayi susu formula," kata dia.
Pada 6 bulan pertama kehidupan, sistem imun bayi belum sempurna dan organ pencernaannya belum matang sehingga membutuhkan asupan gizi yang mudah dicerna. ASI juga mengurangi risiko bayi terkena alergi.
Banyak penelitian mengungkapkan, pemberian ASI juga membuat bayi memiliki risiko lebih rendah terkena penyakit degeneratif, seperti darah tinggi, diabetes, dan obesitas.
Pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan ini pun termasuk dalam pentingnya asupan gizi pada 1000 hari pertama kehidupan bayi. Gizi yang baik pada awal kehidupan menentukan masa depan anak.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.