Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/05/2015, 17:00 WIB

KOMPAS.com - Bukan hanya orang dewasa yang bisa mengalami dehidrasi. Bayi pun dalam kondisi tertentu bisa mengalami dehidrasi. Jika tak segera diatasi, akan membahayakan nyawanya.

Sebagian besar tubuh manusia berisi cairan. Fungsi cairan dalam tubuh adalah untuk melancarkan aliran darah. Sedangkan, fungsi utama darah adalah membawa oksigen dan bahan makanan ke seluruh tubuh, terutama ke otak dan paru-paru, sebagai organ pengatur metabolisme tubuh. Karena itulah, jika bayi sampai dehidrasi, bayi akan mengalami berbagai kerusakan organ tubuh, syok, bahkan kematian. Kenali penyebab dehidrasi pada bayi, agar dapat diatasi dengan tepat.

Diare dan muntaber

Ketika terserang diare, bayi akan mengalami mual, muntah dan BAB berulang. Keadaan ini menjadi semakin parah karena pada saat diare, nafsu makan dan minum bayi akan menurun. Diare biasanya berlangsung hingga berhari-hari, sehingga perbandingan cairan yang masuk dan keluar menjadi tak seimbang. Hilangnya sejumlah mineral penting, seperti sodium, potasium, dan klorida inilah yang menambah risiko dehidrasi. Tetap penuhi cairan yang dibutuhkan tubuh bayi. Anda dapat memberinya dalam bentuk kombinasi aneka jenis cairan, mulai dari ASI, oralit, jus buah, buah segar, atau sup.

Pneumonia

Pneumonia (radang paru-paru) membuat bayi mengalami demam tinggi dan nafas terengah-engah. Hal ini menyebabkan cairan, berupa uap air, yang keluar dari paru-paru juga meningkat. Kondisi inilah yang membuat bayi dehidrasi. Tetap berikan minum secara rutin, meski bayi tidak begitu haus.

Kurang makan dan minum

Umumnya, bayi yang sedang sakit, terutama bila disertai demam dan mual, akan kehilangan nafsu makan dan minum. Bila asupan makan dan minum bayi sangat kurang selama 3-5 hari, dehidrasi bisa terjadi. Namun, dalam kondisi sehat, bayi akan menangis jika bayi merasa lapar atau kehausan. Beri makan dan minum dalam jumlah sedikit, namun sering. Ini akan menjaga kebutuhan asupan tubuh bayi.

Cuaca

Cuaca panas menyebabkan bayi berkeringat berlebihan. Bila kondisi ini tak diimbangi dengan asupan cairan atau minum yang cukup, dapat menyebabkan terjadinya dehidrasi. Biasakan bayi untuk minum secara teratur setiap hari, terutama bila bayi banyak beraktivitas. Cairan yang dikonsumsi sebaiknya diatur agar bervariasi. Bila udara terlalu panas dan cuaca terik, jika perlu hentikan aktivitas anak sejenak.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau