Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Gastroenterologi Hepatologi Ari Fahrial Syam mengungkapkan, konsumsi beras plastik dapat menganggu saluran cerna atau membuat pencernaan menjadi error. "Kalau dimasak, plastik akan terurai. Ada bahan kimia yang terurai masuk bersama makanan. Tubuh akan salah mengenali, akibatnya sistem pencernaan kita menjadi "error" karena racun tersebut," terang Ari saat dihubungi Kompas.com, Rabu (20/5/2015).
Ari menjelaskan, plastik merupakan benda asing yang masuk ke dalam tubuh. Plastik tidak akan diproses secara sempurna oleh sistem cerna manusia. Jika dikosumsi dalam jumlah banyak, konsumsi beras plastik dapat menimbulkan reaksi di saluran cerna. "Tentu keluhan pencernaan akan muncul pada orang yang konsumsi beras plastik, seperti mual, kembung, muntah, jadi susah buang air besar," ungkap Ari.
Isu beredarnya beras plastik ini, berawal dari adanya laporan seorang warga yang diduga membeli beras plastik di Bekasi. Warga bernama Dewi itu, meyakini beras yang dibelinya bercampur dengan plastik, karena ia pernah melihat pemberitaan beredarnya beras sintetis di Indonesia di salah satu stasiun televisi swasta. Dewi merasa ciri beras yang disebutkan sama dengan yang ia beli. Dewi yang merupakan penjual bubur itu, melihat perbedaan ketika beras dimasak dan akan dikosumsi.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.