Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Jasamarga

Konsumsi Beras Plastik Sebabkan Kanker!

Kompas.com - 20/05/2015, 15:02 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang penjual bubur di Mutiara Gading, Bekasi Timur, Dewi Septiani (29), menemukan butiran-butiran beras yang diduga terbuat dari plastik. Dewi meyakini adanya perbedaan, setelah dua kali mengolah beras yang dibelinya itu. Kejadian ini meresahkan banyak orang. Pasalnya, beras tersebut tak dapat dibedakan secara kasat mata, karena bentuknya sangat mirip.

Menurut dr. Jenni M. Gizi, SpGK, plastik adalah bahan kimia yang tak layak untuk dimakan. Efeknya akan menimbulkan gangguan pencernaan. Lambung yang bertugas mengolah makanan, harus bekerja lebih keras mengolah benda asing yang belum tentu bisa dihancurkan dalam tubuh.

Gangguan pencernaan yang terjadi pun, ada jangka pendek maupun jangka panjang. Gangguan jangka pendek yang bisa terjadi di antaranya diare, mual, kembung, dan muntah. Sedangkan, efek jangka panjangnya adalah kanker.

Baca juga: Kuliah Gratis Lulus Jadi CPNS, Cek 10 Sekolah Kedinasan Sepi Peminat

“Benda asing, dalam hal ini adalah plastik yang masuk ke tubuh, kan sifatnya kimiawi dan sintetik. Umumnya, bahan kimia mengandung karsinogen, inilah yang nantinya bisa memicu tumbuhnya sel-sel kanker dalam tubuh. Kenapa sekarang ini, penyakit kanker semakin banyak? Salah satunya, ya karena adanya bahan-bahan kimia yang masuk ke dalam tubuh. Misalnya, konsumsi gorengan yang digoreng dengan campuran minyak dan plastik, ” ujar dr. Jenni kepada KOMPAS.com (20/5).

Bahayanya, plastik atau bahan kimia lain yang masuk ke dalam tubuh, belum tentu bisa dikeluarkan oleh tubuh. “Tubuh memang memiliki kemampuan untuk melakukan detoks, tapi sampai seberapa jauh? Kemampuan tubuh untuk melakukan detoks, tidak sama pada setiap orang. Jika hanya konsumsi sedikit sekali, mungkin masih bisa dikeluarkan oleh tubuh. Namun, bagaimana jika tidak menyadarinya? Konsumsi yang dilakukan terus-menerus, tentu akan menyebabkan penumpukan dalam tubuh. Ini sangat berbahaya,” papar dr. Jenni.

Hingga saat ini, masih dilakukan pemeriksaan terhadap beras yang diduga terbuat dari plastik, di laboratorium Badan Pengawas Obat dan Makanan. Hasil uji laboratorium akan membuktikan, apakah beras itu berbahan baku sintetis atau beras asli.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE
Baca tentang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Netanyahu Bikin Penawaran, Akan Bebaskan Pemimpin Hamas dari Gaza asal Mau Lucuti Senjata
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads

Copyright 2008 - 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau