JAKARTA, KOMPAS.com – Kelainan genital atau alat kelamin pada anak laki-laki ternyata cukup banyak. Mulai dari ukuran penis kecil atau mikropenis, penis yang tidak muncul, lubang kencing tidak normal, hingga buah zakar yang tidak turun.
Para orangtua pun, biasanya tidak menyadari adanya kelainan ini, sehingga terlambat ditangani secara medis. Jika dideteksi sejak dini, masalah kelainan genital ini dapat diatasi. Yuk, kenali beberapa kelainan genital pada anak laki-laki berikut.
Mikropenis
Ketika anak yang baru lahir memiliki ukuran penis kurang dari 2 cm, waspadai kelainan genital mikropenis atau penis kecil. Penis anak pun akan jauh lebih kecil dibanding teman-teman seusianya.
“Kasus mikropenis disebabkan oleh berbagai factor, termasuk faktor hormonal sejak anak masih dalam kandungan,”terang dokter Spesialis Urologi Irfan Wahyudi dalam diskusi di Jakarta, Kamis (28/5/2015).
Irfan menjelaskan, gangguan hormonal akan menghambat kerja androgen, khususnya testoteron dan dihidrotestoteron. Mikropenis dapat diobati dengan hanya menyuntikan hormon testoteron pada anak.
Inconspicuous penis
Kelainan genital ini adalah ukuran penis yang terlihat kecil, karena penis tidak muncul atau dalam istilah medis dikenal dengan nama inconspicuous penis. Ada beberapa jenis inconspicuous, yaitu buried penis, webbed penis, dan trapped penis.
Inconspicuous berbeda dengan mikro penis. Kelainan genital ini, disebabkan oleh adanya kelainan pada jaringan ikat dan lapisan lemak di bagian bawah perut akibat obesitas atau anak kegemukan sehingga penis terlihat kecil.
Hipospadia
Hipospadia adalah kelainan genital, di mana letak lubang kencing tidak berada di ujung kepala penis, tetapi berada di bawah kepala penis. Anak yang mengalami kelainan hipospadia memiliki bentuk batang penis yang bengkok. Angka kasus ini pada anak-anak diperkirakan 1 banding 250-300 jumlah kelahiran bayi laki-laki.
“Penyebabnya hingga saat ini, belum diketahui pasti. Hipospadia merupakan kasus kelainan genital yang sering ditemukan,” terang Irfan.
Meski tidak menimbulkan rasa sakit, namun kelainan ini menyebabkan gangguan saat berkemih. Ketika anak dewasa, dapat membuat fungsi reproduksi tidak berjalan baik saat ejakulasi. Sebab, bentuk penis yang bengkok atau melengkung saat ereksi akan menyulitkan penetrasi.
Undescended testis
Undescended testis, yaitu testis yang tidak turun dalam posisi yang seharusnya, sebelum anak dilahirkan. Seperti diketahui, testis terbentuk dalam kandungan pada minggu terakhir jelang anak dilahirkan.
Kelainan genital ini lebih berisiko terjadi pada bayi laki-laki yang lahir prematur. Bayi yang lahir prematur mengalami gangguan pada fungsi organnya yang belum sempurna, termasuk bagian proses turunnya testis.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.