Orang yang mengonsumsi lebih banyak buah dan sayuran diketahui risikonya terkena penyakit jantung berkurang 15 persen dan 20 persen risiko kematian dini. Hal yang harus digarisbawahi adalah, makin tinggi konsentrasi vitamin C dalam darah, makin rendah kemungkinannya menderita penyakit jantung atau mati muda.
Efek antioksidan dari vitamin C dapat melindungi sel-sel dari kerusakan yang akan memicu berbagai penyakit. Selain itu vitamin C juga mampu menjaga jaringan yang mendukung dan terhubung dengan organ dalam tubuh.
"Vitamin C memang bisa membantu kita panjang umur karena vitamin ini melindungi kita dari kerusakan oksidatif dan meregenerasi antioksidan lain dalam tubuh, seperti vitamin E," kata ahli nutrisi Beth Warren.
Ia menjelaskan beberapa "pekerjaan" vitamin C dalam tubuh, misalnya saja menyembuhkan luka, memproduksi kolagen, memelihara pembuluh darah, bahkan berpengaruh pada mood kita.
Studi yang dimuat dalam jurnal Science Transitional Medicine juga menemukan bahwa vitamin C meningkatkan efek kemoterapi untuk kanker dan juga mengurangi efek sampingnya.
Vitamin C juga sebaiknya dikonsumsi dari sumber yang alami dan segar karena kadar vitamin C bisa hilang lewat proses pemasakan dan penyimpanan yang lama.
Selain keluarga jeruk, sebenarnya masih banyak sumber vitamin C lainnya. Kiwi, brokoli, stroberi, tomat, paprika merah dan hijau, juga sebenarnya kaya akan vitamin C.
Walau demikian, vitamin C juga memiliki batasan. Sebaiknya konsumsi dua porsi buah dan sayuran yang kaya vitamin setiap hari.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.