Peneliti dari Northwestern University Feinberg School of Medicine menemukan, pria yang tinggal bersama anaknya mengalami kenaikan berat badan rata-rata hampir 2 kg setelah menjadi ayah untuk pertama kalinya. Bahkan ayah yang tidak tinggal bersama anaknya juga mengalami kenaikan berat badan sekitar 1,5 kg.
Hasil penelitian juga menunjukkan peningkatan indeks massa tubuh (body mass index/BMI) sebesar 2,6 persen untuk ayah yang tinggal bersama anak-anak mereka dan 2 persen untuk ayah yang tidak tinggal bersama anaknya. Sementara itu, pria yang belum memiliki anak mengalami sedikit penurunan berat badan.
Menurut seorang profesor bidang pediatri dan sosial medis di Universitas Northwestern Feinberg School of Medicine dokter Craig Garfield, kenaikan berat badan khususnya pada pria muda akan berdampak buruk bagi kesehatan.
"Semakin bertambah berat badan ayah dan BMI lebih tinggi, maka lebih besar risiko terkena penyakit jantung, diabetes, dan kanker," kata Garfield.
Penelitian sebelumnya juga menunjukkan bahwa pernikahan dapat menyebabkan kenaikan berat badan dan berat bertambah setelah menjadi ayah. Menurut Garfield, perubahan gaya hidup pria setelah menikah dan punya anak adalah penyebab utama terjadinya kenaikan berat badan.
"Anda memiliki tanggung jawab baru ketika memiliki anak dan mungkin tidak punya waktu untuk mengurus diri sendiri seperti olahraga. Sebab, keluarga Anda menjadi prioritas," terang Garfield.
Garfield juga melihat adanya perubahan dalam kebiasaan makan. Ketika memiliki anak, sering kali mengonsumsi makanan siap saji yang juga untuk anak-anak. Kemudian, ayah biasanya ikut membantu menghabiskan makanan anak.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.