Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lindungi Anak dari Asap Rokok, Presiden Harus Ratifikasi FCTC

Kompas.com - 23/07/2015, 19:02 WIB
Dian Maharani

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Bertepatan dengan Hari Anak Nasional (HAN) yang jatuh pada hari ini, Kamis (23/7/2015), Presiden Joko Widodo kembali didesak untuk segera meratifikasi Framework Convention on Tobacco Control (FCTC). FCTC merupakan bentuk perlindungan kepada anak Indonesia dari dampak  konsumsi rokok dan paparan asap rokok.

Direktur Eksekutif Lentera Anak Indonesia Hery Chariansyah mengatakan, regulasi tentang rokok di Indonesia saat ini belum mampu melindungi anak secara menyeluruh dari dampak konsumsi rokok dan paparan asap rokok.

“Aksesi FCTC selain bertujuan mencegah anak menjadi perokok pemula, juga sebagai upaya pemenuhan hak konstitusional anak untuk dapat tumbuh dan berkembang secara maksimal seperti dijamin UUD 1945 Pasal 28B ayat 2,” ujar Hery melalui siaran pers yang diterima Kamis (22/7/2015).

Menurut Hery, regulasi tentang iklan dan promosi rokok masih longgar sehingga anak-anak Indonesia sangat mudah terpapar iklan dan promosi rokok hampir setiap saat dan di mana saja. Mulai dari area publik, media cetak, televisi, bahkan di area dekat sekolah.

Regulasi

Juru Bicara Gerakan Muda FCTC Margianta Surahman mengemukakan, desakan mengaksesi FCTC adalah keinginan masyarakat agar pemerintah berkomitmen membuat aturan-aturan yang lebih ketat untuk menyelamatkan anak-anak Indonesia dari dampak rokok.

Misalnya, secara ketat membatasi akses rokok dengan tidak menjual rokok di semua tempat dan tidak dijual kepada anak. Larangan iklan dan promosi rokok juga harus diperketat.

"Pengaturan kawasan tanpa rokok (KTR) sehingga  anak-anak akan menghirup udara bersih dan terbebas dari paparan  asap rokok,” lanjut Margianta.

Kemudian, pemerintah harus menaikkan cukai rokok agar harga rokok tidak bisa dijangkau anak-anak.

Petisi

Margianta mengungkapkan, hingga pertengahan Juli 2015 dukungan masyarakat agar Presiden segera meratifikasi FCTC pun telah terkumpul 30.000 dukungan melalui petisi online di change.org yang digagas Robby Indra Wahyuda.

Robby adalah salah satu bukti nyata dari bahaya rokok. Robby menderita kanker pita suara karena telah mulai merokok sejak anak-anak. Akibat penyakitnya itu, Robby harus kehilangan jakun dan suaranya hingga meninggal di usia muda.

Menurut Margianta, dukungan masyarakat ini akan disampaikan pada Presiden pada pertengahan Agustus 2015. Seperti diketahui, Indonesia menjadi satu-satunya negara di Asia yang belum meratifikasi FCTC. Hingga Januari 2015, sudah 187 negara yang meratifikasi FCTC.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau