Dekan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Trisakti Tri Erri Astoeti menjelaskan, gusi merupakan bagian dari penyangga gigi. Jika gusi mengalami peradangan, maka dapat menyebarkan kuman penyakit. "Saat gusi meradang, ada jalan masuk kuman ke dalam tubuh manusia," ujar Erri di Jakarta, Selasa (28/7/2015).
Bakteri atau kuman penyakit pada akhirnya bisa masuk ke pembuluh darah dan menyebabkan penyumbatan. Penyumbatan pembuluh darah inilah yang kemudian memicu stroke dan penyakit jantung.
Erri mengungkapkan, berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan, penderita sakit gusi pada usia 25-51 tahun dapat meningkatkan risiko sakit stroke hingga 50 persen. Risiko sakit jantung juga meningkat dua kali lipat pada penderita sakit gusi. Bahkan, meningkatkan risiko kelahiran bayi prematur pada ibu hamil yang menderita sakit gusi dan penyakit diabetes.
Diungkapkan Erri, penyakit gusi bisa berawal dari adanya plak di gigi yang tidak pernah dibersihkan. Plak-plak tersebut akan berkembang jadi karang gigi, hingga akhirnya terjadi peradangan gusi. Untuk itu, membersihkan gigi juga harus memperhatikan bagian sela-sela gigi dan gusi yang bisa menjadi sarang bertumbuhnya plak.
"Jangan sampai gusi meradang. Kadang sering kita abaikan," ujar Erri. Erri juga mengingatkan pentingnya menjaga kesehatan gigi dengan gosok gigi setelah makan dan sebelum tidur setiap hari.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.