KOMPAS.com - Sebuah studi terbaru mengatakan bahwa tokoh kartun gemuk bisa membuat anak-anak makan lebih banyak dan jadi sering mengonsumsi junk food. Penelitian ini menekankan bahwa tokoh dan karakter kartun yang ada di buku anak-anak, film, televisi, video games, dan menu makanan bisa mempengaruhi perilaku anak-anak dengan cara yang tidak terduga, apalagi ketika berhubungan dengan pola makan.
Para peneliti secara acak menunjukkan tokoh kartun yang kurus dan gemuk kepada 60 anak-anak kelas VIII lalu meminta mereka mengomentari gambar tersebut. Lalu setelahnya, para peneliti berterima kasih kepada anak-anak itu dengan memberikan coklat dan permen-permen.
Anak-anak yang melihat gambar tokoh karakter gemuk mengambil jumlah permen dua kali lebih banyak dibanding anak-anak yang melihat karakter kartun kurus. Rata-rata perhitungannya: mereka mengambil 3,8 permen, sedangkan anak-anak yang melihat tokoh kartun kurus hanya 1,7.
Namun, mengaktifkan pengetahuan anak-anak mengenai kesehatan bisa menanggulangi efek tersebut. Di eksperimen terpisah, para peneliti menunjukkan dua tokoh kartun Gumby – yang satu gemuk dan yang satunya kurus – kepada 167 anak-anak SD lalu meminta mereka mencicipi kue setelahnya. Para peneliti juga meminta anak-anak untuk memikirkan sesuatu yang bisa membuat mereka sehat, seperti menadapat tidur yang cukup atau minum susu. Beberapa anak mendapat ‘pertanyaan kesehatan’ tadi sebelum mencicipi kue dan sisanya setelah diberikan kue.
Anak-anak yang diberi pertanyaan sebelum diberikan kue cenderung makan kue lebih sedikit meskipun sebelumnya sudah ditunjukkan gambar tokoh kartun gemuk. Mereka hanya makan 3 kue. Sedangkan, kelompok satunya bisa makan kue lebih dari 4 buah. Anak-anak yang ditunjukkan tokoh kartun dengan berat badan normal juga hanya makan 3 kue.
Menurut Margaret C. Campbell, penulis penelitian dan profesor di Leeds School of Business at the University of Colorado at Boulder, kita semua pasti menanggapi isyarat yang diberikan lingkungan sekitar dan tanpa sadar jadi makan lebih banyak. Orangtua bisa membantu anak-anaknya dengan memberikan pengetahuan tentang kesehatan dan mengingatkan mereka untuk membuat pilihan makanan yang baik. “Inilah salah satu alasan mengapa sebaiknya kita tidak menonton televisi saat anak-anak sedang makan. Apa yang dilihat anak-anak di televisi mempengaruhi pilihan anak-anak,” kata Margaret.
Studi mengenai tokoh kartun gemuk bisa membuat anak-anak makan lebih banyak ini dipublikasikan pada The Journal of Consumer Psychology.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.