Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 04/08/2015, 19:09 WIB
Lily Turangan

Penulis


KOMPAS.com
- Tidur nyenyak dan cukup, sangat penting untuk kesehatan tubuh dan mental. Sayangnya, tak semua orang dapat tidur nyenyak selama tujuh-delapan jam setiap hari. Ada banyak faktor yang menjadi penyebab seseorang sulit tidur. Kebiasaan-kebiasaan kecil, menurut Michael Gardner PhD, psikiater Behavioral Sleep Medicine Program di University Pennsylvania, seringkali jadi penyebabnya. Inilah kebiasaan-kebiasaan yang harus dihindari sebelum tidur.

 

Asyik dengan ponsel atau komputer

Beberapa penelitian ilmiah membuktikan bahwa penggunaan perangkat elektronik seperti ponsel, komputer dan TV dapat membuat seseorang sulit terlelap. Robert Rosenberg, DO, penulis buku Sleep Soundly Every Night, Feel Fantastic Every Day , mengatakan bahwa radiasi cahaya dari perangkat-perangkat tersebut, dapat mencegah produksi hormon kantuk atau hormon melatonin. Agar hal ini tidak terjadi, matikanlah lampu dan peralatan elektronik yang memantulkan cahaya satu jam sebelum berangkat tidur.

Konsumsi obat-obatan tertentu

Beberapa jenis obat  antidepresi, pereda nyeri dan obat darah tinggi dapat membuat Anda terjaga dalam waktu lumayan lama. Konsultasikan dengan dokter sebelum menggunakan obat-obatan tersebut. Tanyakan dengan jelas, kapan waktu yang tepat untuk meminumnya supaya waktu tidur tidak terganggu.

Minum kopi

Satu cangkir kopi mengandung kafein antara 80 sampai 120 miligram. Anda tentu sudah tahu bahwa kafein adalah senyawa yang mampu mengaktifkan otak, sehingga kantuk lenyap. Beberapa orang punya hobi minum kopi setelah makan malam dengan anggapan jam tidur masih lama. Menurut Michael, hal tersebut kurang tepat karena kafein dapat tinggal dalam darah selama 12 jam.

Minum kopi decaf atau rendah kafein pun tidak dianjurkan. Pasalnya, tidak semua kopi decaf benar-benar rendah kafein. Survei konsumen di Amerika Serikat pada 2007 menemukan ada kopi dengan label decaf ternyata mengandung 20 miligram kafein. Kita tidak tahu bagaimana di negara kita.

Minum teh

Satu lagi minuman sumber kafein adalah teh. Secara garis besar teh dibagi menjadi dua macam, yaitu teh herbal dan teh yang benar-benar teh. Teh jenis herbal seperti chamomile, mawar dan peppermint bebas kafein. Sedangkan teh hijau, putih dan hitam mengandung kafein yang jumlahnya cukup untuk membuat Anda terjaga.

"Namun jika Anda tetap ingin menikmati teh yang sesungguhnya sebelum tidur, cobalah untuk minum dari cangkir kedua. Sediakan dua cangkir air panas. Celupkan kantung teh ke cangkir pertama. Setelah itu, celupkan ke cangkir kedua. Kafein pada teh mudah hilang jika kena air panas. Cangkir pertama berfungsi menghilangkan kafein. Sementara cangkir kedua, itulah yang Anda minum," jelas Michael.

Tidak cukup waktu bersantai

Banyak pikiran, itulah alasan sebagian orang ketika ditanya mengapa mereka sulit tidur di malam hari. Karena itu, Michael menyarankan agar Anda meluangkan waktu untuk benar-benar rileks sekitar satu jam sebelum tidur. Lupakan dulu segala beban pekerjaan dan masalah-masalah lainnya. Matikan lampu, ambil napas dalam-dalam, dengarkan musik lembut, jika perlu nyalakan aromaterapi agar syaraf-syaraf mengendur dan kantuk cepat datang.

Makan makanan yang terlalu berbumbu atau berlemak

Makanan berlemak dan terlalu banyak bumbu, terlalu pedas, asin, atau asam, jika dikonsumsi terlalu banyak dapat merangsang produksi asam lambung.  Alhasil perut jadi terasa kembung, nyeri dan mual. Waktu makan pun harus diatur, karena ada sebagian orang yang tidak bisa tidur saat perut penuh. Idealnya, waktu terakhir mengonsumsi makanan adalah dua jam sebelum waktu tidur agar tubuh punya waktu cukup untuk mencerna makanan tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau