Ketika rasa menjadi pertimbangan utama dalam memilih makanan, sebenarnya yang kita lakukan hanya memanjakan lidah. Makanan yang menggugah selera tersebut sebenarnya hanya enak pada saat itu saja.
Tubuh kita pada dasarnya akan memberitahu penilaiannya setelah kita mengonsumsi suatu makanan. Para ahli menyebut feedback yang diberikan tubuh itu dengan istilah "mabuk makanan".
Sinyal yang diberikan tubuh sebagai feedback atas apa yang kita makan bermacam-macam, mulai dari kekenyangan hingga rasa tidak nyaman di perut atau mual.
"Kelebihan atau kekurangan nutrisi bisa menyebabkan rasa tidak enak badan, demikian juga saat kita kelebihan toksin," kata Fred Provenza, profesor dari Utah State University yang banyak meneliti tentang pemahaman nutrisi pada binatang.
Sayangnya, kita seringkali mengabaikan sinyal yang diberikan tubuh tersebut. Di alam, rasa dan nutrisi adalah hal yang beriringan. Untuk hewan, rasa adalah perwakilan dari kebutuhan nutrisinya.
Penelitian menunjukkan sebenarnya hal itu juga berlaku pada manusia. Namun, rasa dan tambahan makanan membuat kita tak menanggapi pentingnya nilai nutrisi dalam makanan.
Di zaman modern ini, perasa makanan artifisial seringkali membuat sebuah makanan jadi kurang bernutrisi. Menambah kalori dan gula tanpa memenuhi kebutuhan tubuh.
Pada hewan, perasaan kenyang terjadi saat mereka mengasup makanan dengan jumlah nutrisi yang cukup. Rasa tidak nyaman setelah makan seringkali disebabkan karena kelebihan nutrisi dan toksin serta kekurangan nutrisi.
Apa yang menyebabkan kelebihan dan kekurangan sangat tergantung pada morfologi, fisiologi dan kebutuhan nutrisinya.
Dari sudut pandang evolusi, menurut Provenza, sensitif pada feedback dari tubuh ini sangat penting karena hewan-hewan jadi memahami apakah mereka keracunan atau tidak cukup nutrisi yang dibutuhkan untuk membuat tubuhnya sehat.
Pada makanan modern, kita sudah terpisahkan antara makanan dan informasi nutrisi.
"Perasa tambahan membuat makanan terasa lebih lezat dari yang seharusnya. Tambahkan rasa stroberi dalam minuman mengandung gula dan tiba-tiba minuman buah ini jadi enak sehingga kita akan kelebihan kalori," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.