Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 06/08/2015, 17:00 WIB

KOMPAS.com - Saat ini sudah jarang orang dewasa yang menulis dengan tangan. Bahkan orang yang menyebut dirinya penulis pun lebih banyak "menulis" dengan memencet papan ketik di komputer atau gadget.

Menulis dengan pensil atau pulpen saat ini memang semakin jarang dilakukan. Anda mungkin termasuk orang yang mengeluh tulisan tangannya menjadi tak keruan akibat frekuensi menulisnya semakin berkurang.

Yang menarik, sekarang ini sudah mulai banyak tempat kursus menulis. Ya, kegiatan menulis dengan tangan kini sudah naik level menjadi semacam seni.

Menulis juga diklaim memiliki banyak manfaat positif agi anak.  Menulis akan meningkatkan kreativitas, kemampuan berpikir kritis, meningkatkan kepercayaan diri, dan kemampuan membaca.

Walau begitu menurut Karin James, psikolog dari India University yang banyak meneliti perkembangan otak anak usia dini, manfaat menulis ternyata tidak "sedahsyat" itu.

Misalnya saja jika disebut menulis akan meningkatkan kreativitas. James mengatakan sangat sulit mengukur kreativitas. "Bagaimana kita mengartikan kreatif. Ini sangat bergantung pada individu, usia, konteks, sosial, dan akademis," katanya.

Tapi, ide bahwa menulis dengan tangan bisa meningkatkan kemampuan kritis menurut dia cukup masuk akal. Menulis memerlukan pola pikir, pengamatan, dan introspeksi. Menulis dengan tangan juga bisa menjadi latihan yang baik untuk introspeksi.

Sementara itu untuk kepercayaan diri, menulis dan membaca memang ada kaitan. Orang yang rajin membaca cenderung memiliki nilai akademis yang baik dan tentunya kepercayaan dirinya akan naik.

"Makin banyak anak menulis, makin mudah bagi mereka mengenali huruf. Pengenalan huruf adalah penanda terbaik ia akan lebih lancar membaca," katanya.

Pada tahun 2012, James dan rekannya Laura Engelhardt mempublikasikan hasil studinya. Ia menyebutkan, anak yang belajar menulis huruf akan mengenali huruf lebih baik dan memiliki kemampuan membaca lebih baik.

Saat anak belajar menulis ada bagian otak tertentu yang aktif. Area otak itu sama dengan bagian yang aktif saat orang dewasa membaca.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya
Tips Jaga Gula Darah Saat Idul Adha, Dokter Sarankan Jamu Pahitan
Tips Jaga Gula Darah Saat Idul Adha, Dokter Sarankan Jamu Pahitan
Health
Musim Pancaroba Bikin Mudah Sakit? Ini Tips dari Dokter agar Tetap Fit
Musim Pancaroba Bikin Mudah Sakit? Ini Tips dari Dokter agar Tetap Fit
Health
Kasus Covid-19 Kembali Naik di Asia, Ini yang Perlu Diketahui soal Varian JN.1 dan Turunannya
Kasus Covid-19 Kembali Naik di Asia, Ini yang Perlu Diketahui soal Varian JN.1 dan Turunannya
Health
Kemenkes: Pengenalan Gejala Penyakit Langka dengan Cek Kesehatan Gratis
Kemenkes: Pengenalan Gejala Penyakit Langka dengan Cek Kesehatan Gratis
Health
Pasangan Thalasemia Minor Sebabkan Thalasemia Mayor pada Anak
Pasangan Thalasemia Minor Sebabkan Thalasemia Mayor pada Anak
Health
Lonjakan Kasus Covid-19 di India: Waspadai Varian Baru yang Lebih Menular
Lonjakan Kasus Covid-19 di India: Waspadai Varian Baru yang Lebih Menular
Health
Keunggulan Ring Jantung Bioadaptor dengan Material Lentur
Keunggulan Ring Jantung Bioadaptor dengan Material Lentur
Health
Kanker Serviks Stadium 4: Pengertian dan Pilihan Pengobatannya
Kanker Serviks Stadium 4: Pengertian dan Pilihan Pengobatannya
Health
Cloud Coffee, Minuman Tren yang Diklaim Menyehatkan: Benarkah?
Cloud Coffee, Minuman Tren yang Diklaim Menyehatkan: Benarkah?
Health
Apakah Pola Makan Berperan Besar Terhadap Terjadinya Stroke? Ini Kata Dokter…
Apakah Pola Makan Berperan Besar Terhadap Terjadinya Stroke? Ini Kata Dokter…
Health
Puasa 16 Jam Selama 3 Bulan Efektif Turunkan Berat Badan Hingga Setahun Kemudian
Puasa 16 Jam Selama 3 Bulan Efektif Turunkan Berat Badan Hingga Setahun Kemudian
Health
Riset FMIPA UI  Buktikan Segel Le Minerale Unggul 100 Persen Cegah Kontaminasi Debu, Bakteri, dan Jamur
Riset FMIPA UI Buktikan Segel Le Minerale Unggul 100 Persen Cegah Kontaminasi Debu, Bakteri, dan Jamur
Health
7 Cara Mengatasi Ngantuk Terus-menerus, Termasuk Makan Sehat
7 Cara Mengatasi Ngantuk Terus-menerus, Termasuk Makan Sehat
Health
Pelawak Sri Sumiarsih Meninggal Akibat Sakit Ginjal, Ini Penyebabnya
Pelawak Sri Sumiarsih Meninggal Akibat Sakit Ginjal, Ini Penyebabnya
Health
Penyakit Genetik Langka yang Bikin Perut Selalu Lapar
Penyakit Genetik Langka yang Bikin Perut Selalu Lapar
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau