Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Sebabnya Wanita Lebih Sering Merasa Kedinginan di Kantor

Kompas.com - 07/08/2015, 10:01 WIB


KOMPAS.com
- Bagaimana suhu udara di kantor meresap dengan tingkat yang berbeda antara perempuan dan laki-laki? Sebuah penelitian terbaru menemukan alasan, mengapa wanita lebih merasa kedinginan di kantor.

 

Sebagian besar kantor modern menggunakan sistem kontrol suhu ruangan berdasarkan tingkat metabolisme seorang pria 40-tahun, rata-rata yang beratnya 155 pound (sekitar 70 kg). Standar ini, pertama kali diadopsi pada 1960-an dimana para pekerja memiliki ciri khas seperti itu.

 

"Kami menemukan bahwa standar global - setidaknya untuk tingkat metabolisme - didasarkan pada laki-laki rata-rata," kata peneliti Boris Kingma kepada CNNMoney.

 

Kingma dan Wouter van Marken Lichtenbelt, yang keduanya berasal dari Universitas Maastricht Medical Center di Belanda, menerbitkan penelitian mereka pada Senin (3/8/2015) di jurnal Nature Climate Change.

 

Keduanya percaya, bahwa standar suhu harus diatur sesuai dengan "komposisi tubuh" dari orang-orang di gedung atau kantor tertentu. Hal ini memungkinkan terciptanya lingkungan yang ideal untuk sebagian besar orang.

 

Masalah ini tidak benar-benar hanya tentang gender semata tetapi setiap "subpopulasi," seperti orangtua atau anak-anak, dengan tingkat metabolisme yang berbeda dari orang tahun 1960-an yang digunakan sebagai standar.

 

Tentu saja, karena perempuan membentuk 47% dari tenaga kerja AS, mereka adalah orang-orang yang paling mungkin untuk terlihat di sekitar kantor dalam kondisi terbungkus selendang dan selimut.

 

"Perempuan umumnya lebih kecil daripada laki-laki dan memiliki persentase lemak tubuh yang lebih tinggi. Jadi, tingkat metabolisme mereka 20% sampai 35% lebih rendah," kata Kingma, seorang ahli biofisika.

 

Dalam sebuah studi kontrol terhadap 16 perempuan, para peneliti menemukan bahwa suhu yang ideal untuk perempuan hampir 5 derajat Fahrenheit (15 derajat Celsius) lebih hangat daripada suhu untuk laki-laki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau