"Duduk terlalu lama justru bikin anak sulit konsentrasi, peredaran darah tak lancar, anak jadi pusing. Duduk terus juga selain bikin gemuk cenderung, terlebih bila dilakukan di atas kursi tak ergonomis menyebabkan salah postur. Belakangan salah postur akan mendatangkan masalah di tulang belakang," ujar N. Margot dari moll Germany, produsen furnitur ergonomis untuk anak-anak saat presentasi di Jakarta.
Ia menegaskan demi perkembangan otak dan tubuh anak, diperlukan pergerakan.
"Postur tubuh yang salah mengganggu dan menekan saraf di tulang belakang. Inilah yang menyebabkan kasus yang sering disebut saraf kejepit. Mulailah timbul keluhan berupa rasa nyeri di tempat saraf kejepit itu," ujar Kamal Merai dari Chiropractic Indonesia.
Kejadian gangguan tulang belakang skoliosis di Indonesia terhitung tinggi dari kasus-kasus yang sering dijumpai di ruang praktik. Ia menekankan pentingnya menjaga kesehatan tulang belakang. Pasalnya, informasi dari otak ke seluruh tubuh terdistribusi melewati tulang belakang.
Gangguan bentuk tulang belakang sudah pasti akan mengganggu koneksi informasi otak dan tulang belakang. Tumbuh kembang anak bakal terganggu karenanya.
Merai juga mengingatkan untuk berhati-hati agar tidak selalu menundukkan kepala memandangi gadget. "Setiap kali menunduk, kepala kita beratnya jadi dua kali lipat. Ini tentu bakal membebani kerja tulang belakang," katanya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.