Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 31/08/2015, 13:10 WIB
KOMPAS.com — Demam atau suhu tubuh yang tinggi memang membuat fisik kita tak nyaman dan khawatir. Rasa ngilu pada persendian dan terkadang menggigil kerap mengikuti demam.

Demam sendiri sebenarnya bukan penyakit. Demam adalah gejala dari kondisi yang belum diketahui, biasanya karena infeksi.

Demam pada dasarnya adalah inflamasi atau peradangan pada tubuh. Peradangan ini juga ada tujuannya. "Demam dihasilkan oleh adanya interlukin, zat kimia yang dikeluarkan oleh sel darah putih untuk menyingkirkan bakteri," kata Camelia Davtyan, profesor dari UCLA.

Virus dan kuman menyukai temperatur tubuh yang normal. Jadi, ketika tubuh menaikkan suhunya, "para pengganggu" itu merasa tidak nyaman dan akhirnya mati. Dengan kata lain, demam adalah mekanisme perlindungan alami dari tubuh.

Bergantung pada usia dan kondisi fisik, secara umum kita tidak memerlukan obat untuk mengatasi demam. Malah, pemberian obat bisa menganggu mekanisme pertahanan tubuh tadi.

Demam yang perlu diwaspadai adalah kenaikan suhu tubuh di atas 37,5 derajat yang dialami pada bayi berusia kurang dari empat bulan, atau demam yang diikuti dengan muntah, sakit telinga, tenggorokan sakit, batuk, diare, atau tidak nafsu makan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau