"Waspadai keputihan sebagai gejala kencing manis. Bukan keputihan saat sebelum dan sesudah mens, itu lain. Ini keputihan yang gatal, kental, dan terjadi terus-menerus," kata Tri dalam diskusi di Jakarta, Selasa (1/9/2015).
Tri menjelaskan, hal itu terjadi karena orang yang gula darahnya tinggi dan daya tahan tubuhnya rendah sehingga tak mampu membunuh kuman atau bakteri. Akibatnya, keputihan karena bakteri itu terus terjadi.
"Kalau kencing manis, sel pertahanan tubuhnya atau leukositnya, kemampuan membunuh kuman berkurang. Makanya, dia kena kuman enggak sembuh-sembuh," kata Tri.
Dokter dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) ini mengatakan, gejala tersebut sering kali tak disadari para wanita.
Tanda lain yang sering tak disadari adalah masalah gigi, seperti gusi sering berdarah. "Bisa terjadi jika gula darahnya selalu enggak terkontrol," kata Tri.
Untuk itu, Tri mengimbau mereka yang memiliki faktor risiko tersebut untuk mengecek gula darah. Jika hasilnya menunjukkan kadar gula darah tinggi dan masuk dalam kelompok pre-diabetes atau sudah diabetes, rutinlah melakukan pengecekan gula darah dan menjaga pola makan serta olahraga teratur.
Penderita diabetes di Indonesia yang terdeteksi saat ini atau data terakhir tahun 2014 mencapai 9,1 juta jiwa. Angka tersebut membawa Indonesia sebagai 10 negara dengan penderita diabetes melitus tertinggi di dunia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.