Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 08/09/2015, 13:51 WIB
Lily Turangan

Penulis

KOMPAS.com - Vitamin B2 atau disebut juga riboflavin adalah salah satu dari delapan jenis vitamin B. Seperti vitamin B yang lain, vitamin B2 berperan dalam proses produksi energi di dalam tubuh. Selain itu, vitamin B2 juga memiliki fungsi-fungsi lain yang tidak kalah penting.

Makanan yang mengandung riboflavin

Vitamin B2 adalah jenis vitamin yang larut di dalam air sehingga kelebihannya dibuang setiap hari dari tubuh. Cara terbaik mendapatkan vitamin B2 adalah dengan mengonsumsi makanan alami yang mengandung vitamin ini. Menurut University of Maryland Medical Center, makanan yang mengandung riboflavin di antaranya adalah telur, kacang-kacangan, daging, brokoli, gandum, kubis, nasi, jamur, kacang kedelai, sayuran berdaun hijau, sereal yang diperkaya, dan roti.

Manfaatnya

Riboflavin diperlukan pada masa pertumbuhan dan untuk menjaga tubuh tetap sehat. Vitamin ini membantu tubuh memecah karbohidrat, protein, dan lemak untuk menghasilkan energi, dan memungkinkan oksigen untuk digunakan oleh tubuh.

"Riboflavin juga digunakan untuk pertumbuhan dan menjaga fungsi kulit, lapisan saluran pencernaan, sel-sel darah, dan organ vital lainnya," Dr Sherry Ross, ahli kesehatan perempuan di Providence Saint John’s Health Center Santa Monica, California.

Riboflavin juga penting untuk kesehatan mata. Menurut University of Michigan, vitamin B2 diperlukan untuk memproduksi glutathione, senyawa antioksidan untuk mata. US National Library of Medicine (NLM) melaporkan, pola makan cukup riboflavin dapat menurunkan risiko katarak. Mengonsumsi suplemen riboflavin dan niacin juga dapat membantu mencegah katarak.

Selain itu, vitamin B2 juga penting untuk menjaga kehamilan tetap sehat. Sebuah studi yang dilakukan University Women's Hospital, Heidelberg, Jerman, menyebutkan, kekurangan riboflavin dapat menjadi pemicu terjadinya preeklampsia, atau tekanan darah tinggi saat kehamilan tua (trimester tiga).

Mereka yang sering menderita migrain juga dianjurkan mengonsumsi vitamin B2. Riset Department of Neurology of Humboldt University of Berlin menemukan bahwa orang yang mengonsumsi vitamin B2 dosis tinggi lebih jarang menderita migrain.

Defisiensi dan dosis

Defisiensi vitamin B2 sangat jarang terjadi karena vitamin ini mudah didapat dari makanan sehari-hari. Kekurangan vitamin B2 biasanya terjadi pada mereka yang menjalankan diet ekstrem atau pada orang dengan penyakit celiac. Penyakit celiac adalah kondisi medis di mana usus halus mengalami kerusakan sehingga tubuh tidak dapat menyerap nutrisi tertentu. Penyakit ini diakibatkan karena intoleransi gluten.

Defisiensi vitamin B2 dapat menyebabkan anemia, sakit tenggorokan, mulut atau bibir luka, peradangan kulit, dan pembengkakan jaringan lunak di mulut. Gejala-gejala ini dapat muncul  hanya beberapa hari setelah tubuh tidak mendapat cukup vitamin B2, demikian menurut American Journal of Clinical Nutrition.

Rekomendasi harian vitamin B2 adalah 1,3 mg setiap hari untuk pria dan 1,1 mg untuk wanita. Dosis yang lebih tinggi dari 3 mg per hari dapat membantu mencegah katarak. Dosis yang lebih tinggi hingga 400 mg dapat digunakan untuk mengobati sakit kepala migrain, kata Kristine Arthur, dokter spesialis penyakit dalam Orange Coast Memorial Medical Center di Fountain Valley, California. Secangkir kale cincang mengandung 0,1 mg vitamin B2, sebutir telur rebus mengandung 0,3 mg, segelas susu 0,4 mg, dan satu cangkir almond mengandung 1,4 mg riboflavin.

Sebagai suplemen, riboflavin biasanya masuk ke dalam multivitamin B kompleks. Tetapi, ada juga yang dijual secara terpisah dalam dosis 25 mg, 50 mg, dan 100 mg. Kelebihan vitamin B2 relatif tidak beracun karena sisa yang tidak terpakai dibuang melalui saluran kemih. Namun, dilaporkan ada beberapa kasus orang yang kelebihan vitamin B2 mengeluh air seninya berubah menjadi kuning cenderung oranye dan beberapa mengeluh mengalami diare, ungkap Ross.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com