Ketika seseorang berada dalam kondisi ketakutan atau pada situasi yang mengancam, tubuh akan melepas hormon adrenalin yang kemudian menyebabkan jantung berdetak lebih cepat dan meningkatnya aliran darah ke otot. Sayangnya, terlalu banyak adrenalin bisa membahayakan jantung.
Saat tubuh melepaskan adrenalin, saluran kalsium di jantung akan terbuka, kalsium akan masuk ke jantung dan membuat otot jantung berkontraksi. Di dalam situasi yang tidak terkontrol, kalsium bisa terus masuk ke jantung dan otot jantung tidak bisa rileks.
Lebih lanjut, Glatter menjelaskan jika seseorang sedang ketakutan dan adrenalin dalam jumlah banyak sampai ke jantungnya, maka akan mnyebabkan aritmia yang disebut ventricular fibrillation, kontraksi otot yang tidak terkoordinasi sehingga membuat jantung seperti bergetar dan bukan berdetak seperti seharusnya.
Keadaan ini berujung pada menurunnya tekanan darah, dan karena otak tidak mendapatkan cukup darah, maka yang terjadi selanjutnya adalah kehilangan kesadaran.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.