Dokter Spesialis Jantung dari Rumah Sakit Gleneagles Singapura, Peter Ting mengatakan, penyakit jantung, seperti terjadinya serangan bisa dicegah jika rutin melakukan cek kesehatan jantung.
Pertama, ketahui dulu risikonya. Setidaknya, ada 9 faktor risiko, yaitu kolesterol tinggi, merokok, kurang olahraga, stres, hipertensi, perut buncit, alkohol, diabetes, dan nutrisi yang buruk. Sembilan faktor risiko tersebut dapat meningkatkan risiko penyumbatan pembuluh darah di jantung.
"Jika memiliki satu risiko atau lebih, sebaiknya rutin cek kesehatan jantung pada usia muda," ujar Peter dalam diskusi di Jakarta, Rabu (25/11/2015).
Kriteria lainnya, yaitu jika memiliki riwayat keluarga yang terkena serangan jantung pada usia muda. Untuk laki-laki, jika terkena serangan jantung pada usia di bawah 50 tahun dan untuk wanita di bawah 60 tahun.
Jika tidak memiliki faktor risiko itu, maka rutin cek kesehatan jantung bisa dimulai saat usia di atas 45 tahun untuk laki-laki dan di atas 55 tahun untuk wanita.
Ada berbagai cara untuk memeriksa jantung. Jika memiliki faktor riwayat keluarga, bisa dilakukan dengan tes genetik. Selain itu, bisa dengan cek darah, tekanan darah, kolesterol, hingga menggunakan alat untuk mengetahui irama jantung.
Namun, untuk pencegahan utama, lanjut Peter, adalah dengan menjalankan gaya hidup sehat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.