Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengatasi Nafsu Makan Tinggi Saat Sedang Diet

Kompas.com - 07/12/2015, 12:45 WIB
KOMPAS.com – Rasa lapar tak selalu menandakan tubuh memerlukan asupan makanan. Keinginan untuk makan juga sering timbul karena nafsu makan yang tinggi meski sebelumnya kita baru saja makan. Kondisi ini tentu menjadi tantangan saat kita sedang berupaya menjaga berat badan.

Kesulitan menahan nafsu makan, menurut psikolog Tara de Thouars, M.Psi, berasal dari perilaku makan yang buruk sehingga kontrol diri terhadap makanan menjadi sulit.

"Contohnya sejak kecil kita selalu diberi tahu kalau makan harus habis, kalau ada yang kasih kita makanan harus diterima dan sebagainya. Hal seperti ini terbawa sampai kita dewasa dan membuat kontrol diri terhadap makanan menjadi sulit,” ujar Tara dalam acara Light Weight Day yang diadakan oleh klinik LightHouse Indonesia, Sabtu (5/12/15).

Nafsu makan yang tinggi jika dilawan biasanya justru membuat kita malah makan lebih banyak lagi dengan mencari alasan pembenaran.
 
“Semua orang pada dasarnya ingin bahagia. Jika kita makan, kita bahagia. Kalau kita menentangnya, akan ada dorongan untuk melawan dari tubuh kita sehingga kita makan dan mencari excuse untuk apa yang kita lakukan,” katanya.

Untuk mengatasi masalah ini, Tara mengatakan perlunya kontrol diri terhadap keinginan makan. Kontrol diri juga harus dibarengi dengan perubahan pola pikir terhadap makanan agar seimbang.

Melakukan rileksasi juga membantu kita mengalihkan pikiran dari makanan.

“Cara yang paling mudah adalah relaksasi. Tubuh kita harus rileks. Misal ada keinginan untuk makan, lakukan relaksasi. Tarik napas 10 menit. Pikir kembali apakah kita harus makan atau tidak,” ujarnya.

Cara lain yang cukup efektif, menurut dr.Sophia Hage, spesialis kedokteran olahraga, adalah dengan melakukan kegiatan olahraga.

“Dengan olahraga, kita menyenangkan diri kita sendiri. Sebab ada hormon endorphin yang dilepaskan tubuh. Selain itu, karena tubuh merasakan manfaatnya, kita mendapat motivasi tersendiri,” ujar Sophia.

Namun, ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar olahraga bisa efektif. “Kita harus mencari olahraga apa yang sesuai dan yang kita suka. Jika kita masuk sesi olahraga dalam energi negatif, hasilnya akan negatif pula. Kalau positif, yang kita dapat juga positif. Ini akan jadi pendorong tersendiri terhadap kontrol makan seseorang. Secara sadar, dia akan mengerem nafsu makannya,” ujarnya.

Sophia juga menyarankan agar kita memperhatikan waktu makan setelah olahraga.“Sesudah kita berolahraga, nafsu untuk makan pasti selalu muncul. Jangan ikuti nafsu tersebut. Biarkan tubuh beristirahat satu sampai dua jam, baru makan," katanya.

Sebaiknya juga kita tidak langsung berolahraga setelah makan, paling tidak satu atau dua jam kemudian baru berolahraga.

Untuk membantu mempercepat pembakaran kalori, dia menyarankan dengan melakukan olahraga intensitas sedang dengan melakukan lebih banyak olahraga kardio seperti joging, renang dan bersepeda.

“Olahraga yang sebaiknya dilakukan adalah yang bersifat kardio dengan intensitas sedang dengan waktu 30-60 menit dan dilakukan 3-5 kali dalam seminggu,” paparnya. (Gibran Linggau)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau