Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 06/01/2016, 10:11 WIB
KOMPAS.com - Belakangan ini pil melatonin menjadi salah satu suplemen yang banyak dicari oleh mereka yang menderita insomnia. Pil tersebut diklaim efektif dan menjadi "obat tidur" alami.

Di Amerika Serikat saja, sekitar 34 juta orang mengonsumsi pil tersebut sehingga angka penjualannya mencapai 378 juta dollar AS di tahun 2014.

Walau demikian, melatonin mungkin tidak sesederhana dan seaman yang dianggap banyak orang.

Melatonin sebenarnya adalah hormon yang dilepaskan oleh kelenjar pineal di otak. Hormon ini mengatur irama sirkadian tubuh atau jam biologis 24 jam yang memberi tahu kapan kita harus tidur dan bangun.

Melatonin juga bisa kita temukan di beberapa makanan seperti tomat, beras, barley, zaitun, dan juga kacang walnut. Itu sebabnya FDA mengizinkan versi sintetisnya dijual bebas.

Melatonin juga membantu kita tidur saat mengalami jet lag. Secara umum seseorang yang minum suplemen ini mampu tertidur 7 menit lebih cepat dan tidur 8 menit lebih lama.

Efek samping melatonin bukannya tidak ada. Sekitar 20 persen pengguna yang disurvei mengatakan mereka mengalami rasa grogi dan pusing keesokan harinya.

Orang yang mengonsumsi pil ini juga sebaiknya tidak mengemudi kendaraan keesokan harinya.

Melatonin juga bisa mengganggu kerja obat hipertensi dan diabetes. "Bukan hanya itu, suplemen juga tidak diatur dengan ketat, sehingga apa yang ada di label belum tentu itu yang berada dalam pil," kata Marvin M.Lipman, penasehat medis Consumer Report's.

Bila Anda ingin mengonsumsi pil ini, sebaiknya pilih dalam dosis rendah. Penelitian menunjukkan, pil dengan dosis 1-3 miligram sudah cukup pada sebagian besar orang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau