Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 07/01/2016, 14:30 WIB
|
EditorLusia Kus Anna
JAKARTA, KOMPAS.com — Klinik Chiropractic First, Pondok Indah Mall, Jakarta Selatan, tengah menjadi sorotan publik setelah meninggalnya salah seorang pasien, Allya Siska Nadya. Klinik tersebut saat ini ditutup karena belum memiliki izin.

Banyak pasien chiropractic di klinik tersebut akhirnya kebingungan dengan kelanjutan terapi mereka yang belum selesai. Terlebih lagi, mereka sudah membayar lunas terapi tersebut.

Tati, salah satu kerabat pasien, pun sengaja datang ke klinik chiropractic di PIM untuk mendapat kepastian. Namun, ternyata klinik itu tutup pada hari ini, Kamis (7/1/2016).

Tati menceritakan, kerabatnya itu tinggal di Kalimantan dan telah mengambil paket terapi sebanyak 90 kali. Menurut Tati, untuk 90 kali terapi, kerabatnya telah membayar lunas Rp 44 juta. Setelah membaca pemberitaan di media, kerabatnya itu pun tak bisa memutuskan pergi ke Jakarta untuk melanjutkan terapi.

Tati yang tinggal dekat Pondok Indah pun akhirnya datang untuk melihat klinik. "Sepupu saya enggak enak bagian punggungnya. Sekarang terapinya baru setengah jalan. Sepupu saya biasanya datang dua minggu sekali untuk terapi. Selalu mencari yang terapi dua kali pertemuan. Jadi sekarang masih di Balikpapan," terang Tati saat ditemui di depan klinik.

Selain itu, ada Sinta, salah seorang istri pasien yang datang untuk meminta pengembalian dana. Sinta mengaku suaminya telah membayar lunas untuk 40 kali terapi sebesar Rp 22 juta.

"Suami saya juga sakit di belakang leher dan pinggang. Tanya sama dokternya bahaya atau enggak, katanya sih enggak bahaya. Tetapi, saya mau minta refund (pengembalian dana)," kata Sinta.

Namun, sebelumnya, Sinta mengaku telah diberi tahu pihak klinik Chiropractic First bahwa untuk sementara klinik tutup karena dokter yang akan menangani suaminya akan praktik di cabang Kota Kasablanka, Jakarta. Chiropractor yang dimaksud adalah dokter Marek Magnowski asal Polandia.

Ada pula seorang pria yang tidak mau disebutkan namanya mengaku datang karena dimintai tolong atasannya untuk melakukan penarikan uang yang sudah dibayar. "Saya diminta ibu ke sini. Sudah berbulan-bulanlah terapi. Ke sini mau ada perlu, mau penarikan (uang). Tapi tutup, gimana ya," kata pria tersebut.

Berdasarkan pantauan Kompas.com di lokasi, pintu klinik memang dikunci dan lampu di dalam klinik telah dipadamkan. Sebelumnya, ada penjaga klinik yang datang. Namun, ia mengaku diminta atasan untuk menutup klinik.

Kompas TV Dugaan Malapraktik, dr. Randall Akan Diperiksa
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com