Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Orang Kritis dalam Uji Klinis Obat Baru di Perancis

Kompas.com - 16/01/2016, 09:00 WIB
KOMPAS.com - Satu orang mengalami mati otak dan 5 lainnya dirawat di rumah sakit karena mereka menjalani uji klinis sebuah obat di Perancis.

Uji klinis obat baru itu dilakukan terhadap 90 orang dan baru pada tahap pertama. Dari 6 orang yang dirawat tersebut diperkirakan 3 orang bakal mengalami kerusakan otak permanen.

Percobaan obat baru itu dilakukan oleh sebuah perusahaan Portugis, Bial. Dalam percobaan ini para responden mengonsumsi obat secara oral.

Penelitian dilakukan oleh laboratorium swasta Biotral yang berbasis di Peranis. Perusahaan ini sebenarnya telah memiliki reputasi internasional dan pernah melakukan ribuan percobaan sejak tahun 1989.

Menteri Kesehatan Perancis Marisol Touraine mengaku prihatin pada kejadian tragis ini. "Hidup mereka secara brutal telah berantakan," katanya.

Pihak pemerintah tidak memberi kepastian mengenai adanya dugaan bahwa obat yang sedang diteliti itu merupakan obat antinyeri berbahan dasar ganja.

Tiga tahap

Melakukan uji coba sebuah obat pada manusia memang tak bisa lepas dari risiko. Sebuah percobaan obat biasanya memiliki tiga tahap untuk mengetahui keamanan dan efektivitasnya.

Fase pertama adalah untuk keamanan. Sejumlah orang, biasanya ada yang sehat dan dengan gangguan penyakit, diberikan sedikit dosis obat dengan pengawasan ketat dokter. Tujuan dari fase ini bukan mengetahui apakah obat itu bekerja, tapi mengetahui efek sampingnya.

Pada fase kedua obat diberikan pada orang dengan penyakit untuk mengetahui apakah obat itu membantu.

Lalu di fase terakhir dilakukan pada obat atau alat yang sudah melewati fase satu dan dua. Fase ini juga membandingkan obat plasebo atau terapi sebelumnya dengan obat yang baru. Percobaan semacam ini memerlukan waktu satu tahun atau lebih dan melibatkan ribuan pasien.

Sebelum sebuah obat diberikan pada pasien, informasi detil mengenai cara kerja dan keamanannya wajib disampaikan.

Uji klinik adalah tahap penting untuk mendapatkan data, dan tanpa adanya relawan yang berpartisipasi tidak bisa diketahui apakah suatu obat bisa membantu mengatasi penyakit.

Setiap tahun ribuan orang di seluruh dunia berpartisipasi dalam uji klinik, tapi kejadian seperti yang di Perancis ini sangat jarang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau