Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Kebiasaan Mandi Seperti Ini Rentan Bikin Kulit Iritasi

Kompas.com - 24/01/2016, 10:05 WIB

KOMPAS.com - Kulit terasa lebih kering, sering gatal, atau bahkan timbul infeksi yang bahkan Anda belum tahu apa penyebab utamanya, coba tengok apakah salah satu kebiasaan ini Anda lakukan saat mandi.

Mandi dengan air shower yang masih ber-uap

Menurut Melissa Piliang, MD, ahli dermatologi dari Klinik Cleveland, selain mengeringkan kulit, air yang terlalu panas juga berisiko menimbulkan eksim pada kulit. Bila air shower mandi Anda mengeluarkan uap, tandanya suhu air masih terlalu panas untuk kulit.

Dr. Piliang menyarankan, Anda tak perlu mandi menggunakan air yang terlalu panas untuk mendapatkan efek hangat atau efek menenangkan yang sama.

Cara mudahnya, biarkan uap air mandi menghangatkan seluruh ruang terlebih dahulu. Bila sudah cukup hangat, turunkan sedikit suhu air mandi dan basuhlah kulit. Dengan cara ini Anda dapat menikmati panas tanpa membuat kulit iritasi.

 

Menggunakan sabun antibakteri setiap mandi

“Sabun dengan kandungan antibakteri yang digunakan setiap hari bisa lebih membahayakan kulit ketimbang melindungi. Pasalnya, kebanyakan sabun antibakteri mengandung diterjen keras yang bisa menghilangkan semua minyak alami dari kulit, sehingga rentan membuat kulit kering dan iritasi,” lanjut Dr. Piliang.

Terlebih lagi, triclosan, bahan antibakteri digunakan di beberapa sabun, telah dikaitkan dengan masalah kesehatan yang lebih serius.

US Food and Drug Administration (FDA) menyatakan bahwa bahan tersebut memang tidak beracun bagi manusia, tetapi studi yang dilakukan pada hewan telah menunjukkan bahwa triclosan dapat mengubah kadar hormon.

Studi laboratorium lainnya juga mendapati bila kimia tersebut berkontribusi terhadap perkembangan resistensi antibiotik. Dr. Piliang merekomendasikan, tak perlu menggunakan sabun antibakteri setiap hari. Carilah produk yang bebas pewangi dan mengandung pelembab.

 

Menggunakan spon yang kasar

Menurut Robynne Chutkan, MD, pendiri Digestive Center for Women in Chevy Chase, Maryland, dan penulis The Microbiome Solution, menggosok badan dengan spon sebanarnya tak perlu dilakukan bila tubuh tidak terkena kotoran yang tampak.

Cukup gunakan spon pada daerah lipatan, seperti lipatan tangan dan kaki, ketiak, maupun selangkangan.

Pasalnya, menggosok semua bagian kulit menggunakan spon bisa menghilangkan minyak alami, sekaligus bakteri "baik" yang penting untuk kesehatan kulit. Padahal, bakteri “baik” tersebut bisa membantu Anda terlindung dari jerawat dan eksim.

 

Tak membersihkan pisau cukur

Pisau cukur yang tak dibersihkan usai digunakan, terlebih di simpan dalam kamar mandi yang lembab, bisa menjadi sarang kuman. Itu sebabnya Anda Pearl u membilasnya dengan air panas sebelum dan setelah penggunaan, kata Sanford Vieder, MD, dari Lakes Urgent Care di Michigan.

Melewatkan langkah ini dapat membuat kulit infeksi, terutama jika pisau cukur melukai kulit Anda.

"Selain rutin dibersihkan, pastikan pisau cukur tidak tumpul untuk menghindari kulit luka dan terinfeksi. Akan sangat baik bila Anda mengganti pisau cukur seminggu sekali untuk penggunaan yang sering," tambah Dr Piliang.

 

Lupa memakai alas kaki

“Kutu air dan kutil dapat berasal dari tempat mandi umum," Dr Piliang mengingatkan. "Memakai sepatu mandi atau sandal jepit ketika Anda berada kamar mandi umum dapat membantu menghindari masalah ini."

Sehingga, bila Anda memutuskan untuk mandi di tempat yang digunakan oleh banyak orang, seperti gym atau lokasi berenang, ada baiknya sediakan sandal khusus untuk mandi.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com