KOMPAS.com - Ketika mencoba hamil, Anda pasti akan merasa sangat senang saat terlambat menstruasi, apalagi jika terlambat sampai dua minggu. Namun, ketika mencoba mengeceknya dengan tes kehamilan pribadi, bahkan hingga tiga kali, hasilnya selalu negatif.
Apa yang sebenarnya terjadi? Apakah terlambat menstruasi selalu bisa dianggap sebagai awal kehamilan? Dan jika terlambat menstruasi tapi hasil tesnya negatif, normalkah kondisi tersebut?
Menurut para pakar, jika tes-tes kehamilan pribadi yang Anda lakukan, bahkan hingga tiga kali, setelah terlambat menstruasi selama dua minggu hasilnya selalu negatif, kemungkinannya Anda memang tidak hamil. Meski demikian, tidak ada salahnya untuk memastikannya kepada dokter kandungan.
Kondisi normal
Ovarium normalnya melepaskan satu sel telur setiap bulannya, dan sekitar 14 hari setelah sel telur dilepaskan, jika tidak dibuahi, lapisan dalam rahim akan meluruh dan periode menstruasi pun dimulai.
Jika ovarium tidak melepaskan sel telur seperti seharusnya, rahim tidak akan bisa menerima tanda-tanda yang ia butuhkan untuk memulai periode menstruasi.
Ada kalanya wanita menggunakan pil KB untuk membantu ovarium dan rahim mereka berkomunikasi, sehingga mendapatkan menstruasi yang teratur, tapi hal itu tak akan bermanfaat jika Anda tengah mencoba untuk mendapatkan momongan.
Jika tidak mengalami menstruasi selama tiga periode berturut-turut dan tes kehamilan pribadi menunjukkan hasil yang negatif, ada baiknya berkonsultasi dengan dokter. Sehingga dokter bisa melakukan evaluasi menyeluruh, seandainya ada sesuatu yang salah dengan tubuh Anda.
Ada banyak penyebab yang membuat wanita tak lagi mengalami menstruasi teratur, salah satunya adalah melakukan olahraga secara berlebihan. Berikut tiga kemungkinan penyebab lainnya:
Gangguan tiroid
Jika kelenjar tiroid, yang mengendalikan metabolisme tubuh tidak bekerja dengan baik, jadwal menstruasi akan terganggu.
Gejala lain dari gangguan tiroid adalah kelelahan yang ekstrim, rambut rontok, meningkatnya bobot tubuh, dan merasa dingin terus-menerus ketika orang lain merasa nyaman dengan suhu sekitar.
Tes darah sederhana bisa memastikan apakah tiroid bekerja dengan baik atau tidak. Anda dapat mengatasi gangguan itu dengan obat-obatan dari dokter.
Terlalu banyak hormon prolaktin
Anda mungkin tidak mengalami satu periode menstruasi (atau lebih) jika memproduksi hormon prolaktin dalam jumlah tinggi yang tidak normal.
Tubuh wanita biasanya membuat prolaktin saat menyusui, dan itu sebabnya menstruasi biasanya tidak terjadi ketika Ibu menyusui. Jika hal inilah yang terjadi, Anda akan melihat adanya cairan seperti susu di puting payudara. Kondisi ini biasanya bisa diatasi dengan obat-obatan.
Sindrom ovarium polikistik
Kondisi ini memengaruhi hormon yang melepaskan sel telur yang sudah matang. Pada wanita yang menderita sindrom ovarium polikistik, sel telurnya tetap berada di ovarium, karena itu tak akan terjadi pembuahan. Gejalanya biasanya dimulai dengan siklus menstruasi yang tidak teratur.
Apabila Anda mengalami terlambat menstruasi tapi hasil tesnya negatif, atau menstruasi menjadi tidak teratur, diskusikan kondisi tersebut kepada dokter untuk memastikan apakah Anda hamil atau tidak, dan untuk mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi jika Ibu tidak hamil.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.