Dalam sebuah penelitian yang dilakukan Dr.Gregory Marcus, ahli penyakit jantung dari University of California San Francisco, terungkap bahwa kopi dan minuman berkafein lainnya sebenarnya aman bagi jantung.
“Mungkin inilah waktunya bagi dokter untuk ‘meringankan’ status kopi”, kata Marcus.
Ia mengatakan, rekomendasi klinis terhadap larangan mengonsumsi produk berkafein secara teratur untuk mencegah gangguan irama jantung harus dipertimbangkan kembali.
"Kita tidak perlu menghalangi konsumsi dari cokelat, kopi dan teh, yang mungkin benar-benar memiliki manfaat untuk kardiovaskular," katanya.
Selama ini diyakini bahwa kontraksi jantung dini, yang biasanya tak bergejala atau menimbulkan gejala ringan seperti jantung berdebar-debar, tidaklah berbahaya. Tetapi, ternyata kondisi tersebut berhubungan dengan gagal jantung, fibrilasi altrium dan kondisi berbahaya lainnya.
Kopi atau sumber kafein lainnya dipercaya masyarakat luas dapat menyebabkan gangguan pada jantung berupa rasa berdebar-debar.
Untuk memastikannya, Marcus dan timnya meneliti 1.388 orang dengan usia rata-rata 72 tahun.
Sekitar 60 persen responden mengatakan mereka mengasup minuman berkafein setiap harinya. Para peneliti melihat secara khusus pada kopi, teh dan cokelat.
Tim peneliti lalu mengukur kontraksi ventrikel prematur dan kontraksi atrium prematur.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan