Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 03/02/2016, 16:50 WIB
KOMPAS.com - Virus Zika memang menyebar secara masif di Brasil, tetapi penyebaran virus ini sudah mencapai 27 negara. Itu sebabnya Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memutuskan status darurat global menghadapi serangan virus ini.

Virus zika disebarkan oleh nyamuk, dan kebanyakan negara yang terdampak virus ini ada di Amerika Latin.

Berdasarkan data terakhir dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC), ada 27 negara yang sudah mengonfirmasi penyebaran virus zika di wilayahnya.

Negara-negara tersebut antara lain Samoa, Barbados, Bolivia, Brasil, Tanjung Verde, Republik Dominika, Ekuador, El Salvador, Kolombia, Kosta Rika, Curacao, Guyana Perancis, Guadeloupe, Guatemala, Guyana, Haiti, Honduras, Meksiko, Martinique, Nikaragua, Panama, Paraguay, Puerto Rico, Saint Martin, Samoa, Suriname, Pulau Virgin, dan Venezuela.

Sementara itu, virus zika diduga sudah lama masuk ke Indonesia namun sejauh ini kasusnya masih rendah.

Menurut Kepala Unit Dengue Lembaga Eikjman Tedjo Sasmono, seperti dikutip Harian Kompas (3/2/16) tidak terdeteksinya serangan virus zika bisa disebabkan teknologi dan sumber daya manusia di Indonesia untuk mendeteksinya masih terbatas. Selain itu, ada kemungkinan kemampuan virus ini menyebar di Indonesia tidak semasif dengue.

Sejalan dengan penetapan darurat global, salah satu dampaknya adalah membuka akses pendanaan pada pencarian obat atau vaksin virus zika meski dibutuhkan waktu yang tidak sebentar.

Virus zika pertama kali ditemukan di Uganda pada tahun 1947. Virus itu memiliki dua tipe, yaitu Asia dan Afrika. Kini, secara masif virus itu merebak di Amerika Latin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com