Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 06/02/2016, 11:38 WIB
Dian Maharani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak sembilan kabupaten dan dua kota di tujuh provinsi di Indonesia ditetapkan sebagai kejadian luar biasa (KLB) penyakit demam berdarah dengue (DBD). Total kematian di daerah tersebut mencapai 25 orang hingga akhir Januari 2016.

"Sepanjang bulan Januari, kasus DBD yang terjadi di wilayah tersebut tercatat sebanyak 492 orang dengan jumlah kematian 25 orang," ujar Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Oscar Primadi dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (6/2/2016).

Oscar mengungkapkan, ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya KLB BDB, antara lain faktor lingkungan yang menjadi tempat berkembangbiaknya nyamuk Aedes Aegypti, terbatasnya pemahaman masyarakat mengenai pentingnya pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dan 3M plus (menguras, menutup, dan mengubur).

Faktor lainnya, yaitu adanya perluasan daerah endemik akibat perubahan dan manipulasi lingkungan karena urbanisasi dan pembangunan tempat pemukiman baru, serta meningkatnya mobilitas penduduk.

Adapun daerah KLB berdasarkan data Direktorat Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonosis Kementerian Kesehatan, yaitu Kabupaten Tangerang (Banten), Kota Lubuklinggau (Sumatera Selatan), Kota Bengkulu (Bengkulu), Kota Denpasar dan Kabupaten Gianyar (Bali), Kabupaten Bulukumba, Pangkep, Luwu Utara, dan Wajo (Sulawesi Selatan), Kabupaten Gorontalo (Gorontalo), dan Kabupaten Kaimana (Papua Barat).

Oscar mengatakan, sosialisasi pencegahan DBD terus dilakukan oleh Dinas Kesehatan setempat dan Kementerian Kesehatan. Tim teknis juga dikirim ke sejumlah daerah untuk penyelidikan epidemioligi serta penanggulangan vektor dengan fogging focus, pemberian larvasida (abate) dan insektisida.

"Untuk deteksi dini, Kemenkes juga sudah mengirim Rapid Diagnostic Test untuk mempercepat deteksi dini," lanjut Oscar.

Menurut dia, kasus DBD memang cenderung meningkat pada musim penghujan sekitar Januari dan cenderung turun pada Februari. Untuk itu, masyarakat diminta terus waspada dan terus melakukan langkah 3M serta menghindari gigitan nyamuk.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau