Durasi tidur yang lebih sedikit dibanding yang direkomendasikan ternyata bisa menyebabkan sakit jantung di masa depan.
Salah satu penyebab mengapa jantung mudah terpengaruh oleh kurang tidur adalah karena tubuh kita mengalami tahapan psikologikal selama tidur.
Ketika tidur energi kita dipulihkan, tekanan darah turun, hormon dilepaskan, pernapasan melambat, otot-otot menjadi rileks, dan terjadi peningkatan suplai darah. Selain itu jaringan akan diperbaiki dan bertumbuh.
"Jika kita mengorbankan waktu tidur atau kualitas tidur rendah, proses yang penting itu tidak terjadi seperti seharusnya," kata Dr.Michael Grandner, direktur program riset tidur dan kesehatan dari University of Arizona College of Medicine.
Mereka yang durasi tidurnya sekitar 6 jam atau kurang setiap malam, kualitas kesehatannya memang lebih rendah. Mereka rentan sakit diabetes, sakit jantung, dan obesitas.
Walau begitu, orang yang tergolong tidur lama, atau tidur lebih dari 9 jam setiap malam, ternyata tidak memiliki umur panjang seperti yang tidur 7-8 jam.
Memang ada hari-hari tertentu di mana kita kurang tidur. Tapi bukan berarti kita akan sakit jantung atau stroke. Risiko itu bakal meningkat pada mereka yang sehari-harinya kurang tidur.
Mereka yang kurang tidur beresiko tinggi menderita tekanan darah tinggi, obesitas, diabetes tipe 2, serta kolesterol tinggi. Semuanya adalah faktor risiko terjadinya penyakit jantung.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.