"Saya sudah coba segala macam, banyak duit yang sudah dikeluarkan. Tapi, enggak pernah berhasil," kata Hendra.
Berat badan Hendra mencapai 142 kilogram (kg). Bobotnya mulai meningkat dua kali lipat sejak masih kuliah. Sebelum itu, Hendra memiliki berat 70 kg dengan tinggi 174 cm. Pria asal Ketapang, Kalimantan Barat itu mengaku memang tak bisa mengontrol makannya. Hampir semua makanan ia suka dan dilahap dengan porsi besar.
"Sehari saya makan 5-6 kali. Makan saya enggak banyak, tapi sering," kata Hendra. Sejak obesitas, Hendra mengaku lebih mudah lelah dan memiliki tekanan darah tinggi.
Sulitnya menurunkan berat badan dan takut dengan risiko penyakit karena obesitas, Hendra akhirnya memutuskan menjalani operasi bypass lambung. Ia mendengar metode operasi itu dari seorang temannya yang sudah berhasil kurus dengan bypass Lambung.
"Teman saya itu dulu beratnya 130 kg. Setelah bypass lambung sekarang sudah 90 kg," ungkap Hendra. Hendra memilih operasi bypass lambung di China yang memang memiliki Pusat Operasi Batiatric dan Metabolik.
Sabtu (5/3/2016) lalu Hendra telah menjalani operasi bypass lambung di Rumah Sakit Jinshazhou. Sebelum ke China, ia berkonsultasi melalui Norgen Health yang kemudian menghubungkannya ke RS Jinshazhou.
Operasi itu memotong sebagian lambungnya. Hendra akan merasa lebih cepat kenyang, karena kini kapasitas lambugnya lebih kecil. Hal itulah yang membuat berat badannya akan menurun.
"Sebelum operasi berat badan saya 135 kg. Harapannya bisa turun jadi 80 kg," kata Hendra.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.