KOMPAS.com - Beberapa ahli gizi telah mengakui bahwa ada beberapa saran diet yang dianggap sudah tak relevan untuk diterapkan. Bukannya membantu Anda menurunkan beberapa kilogram berat badan, cara ini malah bisa membuat Anda kelaparan, tubuh kurang fit, hingga akhirnya ingin makan banyak.
Semakin sedikit kalori, lebih baik
Sebenarnya, semakin sedikit kalori yang Anda konsumsi, semakin besar kemungkinan Anda untuk makan berlebihan nantinya.
"Saya pernah memiliki pasien yang berpikir bahwa diet rendah kalori adalah ide yang baik untuk menurunkan berat badan," kata Samantha Heller, ahli gizi klinis senior di NYU Langone Medical Center dan penulis The Only Cleanse.
"Suatu ketika, dia datang ke kantor saya dan mengatakan kalau dia tidak mampu menaiki tangga yang tinggi,” lanjutnya.
Heller menjelaskan, mengurangi porsi makan, atau tidak makan sama sekali, menyebabkan tubuh masuk ke mode kelaparan, metabolisme tubuh akan menyesuaikan diri untuk menghemat energi. Sehingga, berat badan yang hilang selama diet kalori sangatlah sedikit. Justru, rasa laparlah yang akan menghantui Anda.
Dan jika Anda makan berlebihan agar keluar dari kelaparan, maka tubuh akan segera menyimpannya sebagai cadangan lemak dan akhirnya berat badan akan naik.
Ketimbang makan sedikit, lebih baik mengganti jenis bahan makanan yang lebih sehat, misalnya ganti pasta dengan pasta gandum, nasi putih dengan nasi merah, daging berlemak dengan daging tanpa lemak, minuman manis dengan air putih, kudapan goreng dengan sayur tumis.
Makan sedikit tapi sering
Makan sedikit sebanyak 6 kali dalam sehari? Ini mungkin bukan ide yang buruk dan sudah banyak dokter yang merekomendasikannya. Makan sedikit sepanjang hari, dianjurkan untuk membantu menjaga gula darah dan tingkat lapar yang stabil.
Namun, sebuah studi di Kanada menemukan bahwa membagi waktu makan sebanyak enam kali tidak berpengaruh pada penurunan berat badan, dan penelitian terkait menunjukkan, makan enam kali sehari dapat membuat Anda ingin makan lebih banyak.
"Kadang-kadang seseorang melakukan saran ini, mereka tidak paham betul apa yang dimaksud dengan porsi kecil. Tanpa perhitungan ahli gizi, saran ini dengan cepat bisa berubah menjadi cara diet yang buruk," kata Kristin Kirkpatrick, MS, RD, manajer layanan gizi kesehatan di Cleveland Clinic Wellness Institute.
Sarapan seperti raja
Sarapan banyak bak seorang raj, ini menjadi salah satu saran diet yang cukup umum didengar. "Biasanya ketika seseorang memiliki sarapan besar, itu terdiri dari banyak karbohidrat," kata Kirkpatrick. Bila Anda ingin melakukan saran ini, sebaiknya pahami arti kata “banyak”.
Pastikan sarapan yang Anda konsumsi bukanlah sarapan yang banyak karbohidrat, melainkan banyak sumber protein yang baik seperti yoghurt plain, atau telur, atau kacang-kacangan, yang akan membuat Anda kenyang lebih lama.
Anda bisa mengganti makan besar dengan segelas jus
"Jus sayur atau buah adalah salah satu makanan yang sehat di muka bumi," kata Kirkpatrick. "Namun, mengonsumsi jus sebagai ganti makan, sama sekali tidak memberikan efek untuk diet, apalagi bila tinggi gula."
Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Academy of Nutrition and Dietetics menemukan, peserta makan 10 persen lebih sedikit ketika mereka meningkatkan jumlah kunyahan sebesar 50 persen.
Dengan menggandakan jumlah mengunyah, peserta setidaknya berhasil memangkas 112 kalori dari makanan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.