KOMPAS.com - Berbeda dengan metode diet lainnya yang memiliki aturan ketat, diet clean-eating dianggap lebih longgar tetapi efektif membuat tubuh lebih langsing.
Clean-eating atau bisa diartikan sebagai pola makan bersih merupakan pola makan yang lebih banyak mengonsumsi makanan utuh dan alami, seperti sayuran dan buah, protein nabati, kacang-kacangan, serta minyak sehat.
Clean-eating juga berarti kita mengonsumsi makanan yang paling mendekati makanan alami, tidak diproses, serta bukan makanan kemasan dari pabrik.
Menurut ahli gizi Jacklyn London, saat ini konsep clean-eating memang menjadi tren, tetapi sayangnya banyak orang salah mengartikan metode diet ini.
"Semakin banyak produsen yang melabeli produk mereka sebagai "clean". Padahal, jika produk itu mengandung turunan minyak atau gula maka sama saja tidak sehat," kata London.
Ia memberi contoh kandungan agave sebenarnya sama saja dengan gula, minyak kelapa juga sebagian besar adalah lemak jenuh, serta jus cold-pressed masih mengandung banyak gula.
Alih-alih membeli produk jadi yang berlabel "clean-eating", "natural", atau "sehat", London menyarankan kita untuk mengonsumsi makanan yang dimasak di rumah serta melalui sedikit pemrosesan.
Berikut adalah 5 kiat sederhana untuk mengadopsi konsep "clean-eating".
1. Sayuran
Carilah cara untuk membuat kita mengonsumsi lebih banyak sayuran. Memang kita tidak perlu selalu cuma makan sayuran, tapi pastikan isi piring Anda mengandung sayur dan komponen lain yang sehat dan seimbang.
2. Memilih yang jelas
Pilihlah sesuatu yang lebih jelas dan transparan dari pada produk yang berlabel sehat tapi sebenarnya menyembunyikan kandungan tak sehat. Dengan kata lain, lebih baik pilih produk yang memang mengandung apa yang mereka klaim.
3. Jangan percaya klaim
Perusahaan makanan menangguk banyak untung karena menyertakan label "sehat", walau terkadang mengada-ada. Dari makanan utuh yang kita asup kita mendapat nutrisi lengkap. Buah pisang menyehatkan bukan karena ada kandungan potasiumnya saja, tapi juga serat dan berbagai vitamin lainnya. Karenanya, jangan hanya membeli produk yang mengklaim mengandung bahan aktif tertentu.
4. Tak perlu memusuhi makanan kemasan
Memang kita tak dianjurkan terlalu sering mengonsumsi makanan kemasan, tapi ada pengecualian. Beberapa produk lebih sehat karena mereka benar-benar mengandung apa yang tertera dalam label. Misalnya, 100 persen whole-grain. Beberpa jenis buah yang hanya tumbuh pada musim tertentu juga bisa kita nikmati sepanjang tahun karena teknologi pengemasan yang baik.
5. Keragaman
Makanan yang beragam dan juga memberi rasa bahagia juga menjadi bagian dari pola hidup sehat. Kuncinya adalah jangan berlebihan.